Tiga Tradisi di Banten Masuk Karisma Event Nusantara 2025, Salah Satunya Seba Baduy

Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah menyebut tiga tradisi Banten masuk KEN 2025 yakni, Seba Baduy dan Seren Taun Cisungsang, serta Ngadu Bedug.

Hairul Alwan
Minggu, 08 Juni 2025 | 17:38 WIB
Tiga Tradisi di Banten Masuk Karisma Event Nusantara 2025, Salah Satunya Seba Baduy
ILUSTRASI Seba Baduy- Sejumlah warga Baduy berjalan menuju kota Rangkasbitung di Lebak, Banten dalam rangka Seba Baduy. [ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas]

Tradisi Ngadu Bedug merupakan salah satu warisan budaya khas Kabupaten Pandeglang, Banten, yang telah mengakar kuat di tengah masyarakat sejak puluhan tahun silam.

Tradisi ini berkembang di kalangan santri dan masyarakat pesantren sebagai bentuk ekspresi keagamaan, sekaligus media silaturahmi antar-kampung.

Secara harfiah, "Ngadu Bedug" berarti adu suara bedug. Dalam praktiknya, dua kelompok dari desa atau pondok pesantren berbeda akan saling unjuk kemampuan memukul bedug dengan pola irama khas.

Penilaian tidak hanya berdasarkan kekuatan suara, tetapi juga ketepatan ritme, teknik pukulan, dan kekompakan tim.

Baca Juga:Wagub Banten Masukan 'Anak Nakal' ke Asrama Militer, Tiru Kebijakan Kang Dedi Mulyadi?

Asal-usul tradisi ini diyakini berawal dari kebiasaan para santri di bulan Ramadan yang memukul bedug menjelang waktu berbuka atau salat tarawih.

Lama kelamaan, kebiasaan ini berkembang menjadi ajang adu keterampilan yang diadakan dalam suasana meriah, terutama menjelang Idul Fitri atau saat perayaan hari besar Islam.

Ngadu Bedug bukan sekadar hiburan. Tradisi ini mencerminkan nilai kebersamaan, sportivitas, dan kecintaan terhadap budaya Islam lokal.

Pemerintah Kabupaten Pandeglang kini rutin menggelar festival Ngadu Bedug sebagai upaya melestarikan tradisi ini sekaligus menarik minat wisata budaya. (ANTARA)

Baca Juga:Gubernur Banten Sebut Seba Baduy Penuh Pembelajaran Nilai Budaya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini