Soroti Warga Baduy Terpatuk Ular, Gubernur Banten Minta Persiapkan Anti-bisa

Gubernur Banten, Andra Soni mengungkapkan, penyediaan serum anti-bisa ular itu perlu dilakukan sebagai upaya perlindungan masyarakat Baduy.

Hairul Alwan
Sabtu, 03 Mei 2025 | 23:48 WIB
Soroti Warga Baduy Terpatuk Ular, Gubernur Banten Minta Persiapkan Anti-bisa
Jaro Pamarentah Desa Kanekes Oom menerima kadeudeuh dari Gubernur Banten Andra Soni dalam acara Seba Badui di Gedung Negara Provinsi Banten, Kota Serang, Sabtu (3/5/2025). [ANTARA/Devi Nindy]

SuaraBanten.id - Gubernur Banten, Andra Soni menyoroti kasus warga baduy dipatuk ular yang belakangan terjadi saat pelaksanaan Seba Baduy 2025.  Andra Soni meminta penyediaan stok serum antibisa ular di wilayah sekitar permukiman warga Baduy.

Andra Soni mengungkapkan, penyediaan serum antibisa ular itu perlu dilakukan sebagai upaya perlindungan dasar bagi masyarakat adat Baduy yang tinggal jauh dari fasilitas kesehatan.

 Andra Soni menyampaikan hal tersebut usai menerima laporan langsung dari Jaro Pamarentahan Desa Kanekes, Jaro Oom, dalam rangkaian kegiatan Seba Baduy 2025.

"Mohon anti-bisa ular tersebut segera disiapkan dan selalu tersedia di sekitaran warga Baduy," kata Andra Soni di Gedung Negara Provinsi Banten, Kota Serang dilansir dari ANTARA, Sabtu 3 Mei 2025.

Baca Juga:Gubernur Banten Sebut Seba Baduy Penuh Pembelajaran Nilai Budaya

Kata Andra Soni, pelayanan kesehatan untuk masyarakat Baduy umumnya dilakukan di Puskesmas Ciboleger, milik Pemerintah Kabupaten Lebak.

Karenanya, ia meminta Dinas Kesehatan Provinsi Banten untuk segera berkoordinasi dengan Dinas Kabupaten agar pasokan serum antibisa dapat disalurkan secara rutin.

"Hari ini tadi saya juga mendapatkan pengaduan dari masyarakat, ada yang terpatuk ular di RSUD Banten. Tapi tidak tersedia obat bisa ular di RSUD Banten," ujar dia.

Sebagai rumah sakit utama dan terbesar di Provinsi Banten, Andra meminta agar ketersediaan obat, khususnya yang dibutuhkan masyarakat Banten bisa dipenuhi ke depannya.

Sementara itu, Jaro Pamarentahan Desa Kanekes Oom mengungkapkan bahwa masyarakat Badui menghadapi kesulitan besar ketika harus merujuk korban gigitan ular ke fasilitas medis.

Baca Juga:19 Duta Besar Negara Sahabat Hadiri Seba Baduy 2025

Lokasi desa yang terpencil membuat pasien harus ditandu sejauh belasan hingga puluhan kilometer sebelum mendapatkan pertolongan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini