5 Fakta Pembunuhan Wanita di Pandeglang, Dihantam Kloset Oleh Mantan Pacar Karena Cemburu

SuaraBanten.id bakal menyuguhkan 5 fakta terkait pembunuhan wanita di Pandeglang, Banten itu.

Hairul Alwan
Minggu, 12 Februari 2023 | 08:59 WIB
5 Fakta Pembunuhan Wanita di Pandeglang, Dihantam Kloset Oleh Mantan Pacar Karena Cemburu
Ekspos pelaku pembunuhan wanita di Pandeglang Banten yang dilakukan mantan pacar. [IST]

SuaraBanten.id - Kasus pembunuhan wanita berinisial E (22) di Pandeglang, Banten yang sempat menggegerkan warga Kampung Cidangiang, Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten belakangan berhasil diungkap Satreskrim Polres Pandeglang.

Pelaku pembunuhan berinisial R (21) berasal dari Kampung Cipacung, Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten yang merupakan mantan pacar korban.

Personel Satreskrim Polres Pandeglang berhasil menangkap pelaku kurang dari satu jam yakni sekira 30 menit usai pembunuhan. Kali ini SuaraBanten.id bakal menyuguhkan 5 fakta terkait pembunuhan wanita di Pandeglang, Banten itu.

Cekcok di Jalan

Baca Juga:CEK FAKTA: Benarkah Iis Dahlia Meninggal Dunia Karena Bunuh Diri?

Kasat Reskrim Polres Pandeglang, AKP Shilton mengatakan, sebelum kejadian pembunuhan pelaku dan korban sempat berpapasan hingga terjadi adu mulut antara keduanya.

“Untuk kronologis kejadian pada awalnya pelaku ini beres setrum ikan di daerah kali Balapunah, Kecamatan Majasari dan pas perjalanan mau pulang berpapasan dengan korban," kata Shilton.

"Korban dan pelaku beriringan ke arah Stadion Badak dan di sana sempat terjadi perdebatan adu mulut sehingga keduanya sempat terjadi bergumal dan korban dicekik oleh pelaku," imbuhnya.

Dicekik dan Diseret ke Semak-semak

Setelah korban lemas karena dicekik, pelaku yang panik langsung menyeret korban ke semak-semak dan menghantamnya menggunakan kloset untuk memastikan bahwa korban sudah meninggal dunia.

Baca Juga:Asrama Anak Wakil Wali Kota Cilegon Retak Saat Gempa Turki M 7,8, Sanuji Ungkap Kondisi Putrinya

Setelah menghabisi nyawa mantan kekasihnya, pelaku kemudian pulang ke rumah hingga akhirnya ditangkap Tim Resmob Polres Pandeglang.

“Setelah korban lemas selanjutnya pelaku membawa korban ke semak-semak dan dihantam lagi dengan kloset sehingga korban meninggal dunia, Saat ini korban sedang berada di rumah sakit untuk dilakukan autopsi. Korban mengalami luka pada bagian leher yang diakibatkan oleh benturan kloset yang ada disana (TKP),” ujarnya.

Selain mengamankan pelaku, polisi juga menyita barang bukti berupa 1 unit sepeda motor, handphone, laptop dan kloset yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban.

Selengkapnya...

Sakit Hati Jadi Alasan

Dari hasil interograsi terhadap pelaku diketahui bahwa pelaku sakit hati karena merasa diselingkuhi oleh korban. Pelaku yang tidak terima dengan perlakuan korban akhirnya nekat menghabisi nyawa pacarnya.

“Alhamdulillah kami berhasil mengamankan pelaku. Adapun untuk motif ini masalah hubungan pacaran cinta segitiga antara korban, pelaku dan 1 orang laki-laki lain. Pelaku dan korban sempat pacaran terus korban punya pacar lagi dan pelaku tidak terima. Jadi motifnya sakit hati karena menurut pelaku dia diselingkuhi,” kata Shilton.

Pelaku tega mengakhiri nyawa mantan pacarnya karena tidak terima jika korban punya pacar baru. Terlebih, pelaku dan korban sudah menjalin hubungan asmara sejak duduk di bangku SMA.

Sebelum peristiwa pembunuhan itu, pelaku terakhir bertemu saat ulang tahun korban. Pelaku saat itu datang ke rumah korban memberikan hadiah.

“Sakit hati karena saya dibohongin, dikhianati. Pacaran udah hampir 5 tahun,” kata pelaku sambil tertunduk lesu.

Pelaku juga mengakui sebelum membunuh korban dirinya sempat terlibat adu mulut mengenai hubungan mereka. Ia tidak terima lantaran merasa dibohongi korban hingga nekat membunuh korban menggunakan kloset yang ditemukan pelaku di lokasi kejadian.

“Cekcok karena dia (korban) ngomongnya A tapi kenyataannya B. Nemu kloset disitu (TKP), saya repleks langsung dipukul,” ucapnya. Selengkapnya...

Penyebab kematian

Berdasarkan hasil sementara keterangan dokter forensik, penyebab kematian korban karena luka terbuka tidak rata pada bagian leher, luka lecet dan memar yang diakibatkan benda tumpul. Luka tersebut memiliki pola siku tapi tidak tajam menembus dan merobek pembuluh darah hingga mengalami pendarahan.

“Dilihat dari pola luka dan luka yang ada diduga mengalami kekerasan tumpul lebih dari dua kali, ditemukan kekerasan tumpul pada kepala, ditemukan tanda-tanda kurang oksigen pada paru-paru, ditemukan patah rahang bawah sisi kanan,” jelas Shilton.

Isu Kekerasan Seksual dan Pembunuhan Berencana

Sebelumnya sempat beredar kabar soal korban yang menerima kekerasan seksual dari pelaku sebelum dibunuh.

“Di dalam rahim tidak ditemukan janin, hasil swab vagina ditemukan luka robek pada bagian vagina tapi luka robek lama bukan luka baru," kata Shilton.

"Artinya korban tidak mengalami kekerasan seksual pada saat kejadian. Tidak ada pemerkosaan karena luka robeknya itu sudah lama bukan luka robek baru,” imbuhnya.

Tak hanya isu dugaan kekerasan seksual, Shilton juga
membantah isu di masyarakat yang menyebut kejadian nahas itu merupakan pembunuhan berencana.

Kata dia, berdasarkan keterangan pelaku, saksi dan alat bukti yang diamankan sejauh ini tidak mengarah pada pembunuhan berencana.

“Ya kalau menduga boleh saja tapi kan kami nanti bicara dengan fakta yang ada, kalau berbicara pembunuhan berencana itu harus ada persiapan dan harus bisa dibuktikan persiapannya, apakah klosetnya dia beli terus disimpan disana atau seperti apa. Artinya harus ada yang disiapkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Shilton bakal melakukan rekonstruksi di lokasi kejadian untuk mencocokkan antara keterangan pelaku dengan kejadian yang sebenarnya.

“Nanti kami melakukan rekonstruksi dan nanti rekontruksinya kami sesuaikan dengan fakta-fakta visum,” tutupnya.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 338 KUH Pidana Juncto 351 tentang pembunuhan dengan ancaman maksimal 15 tahun kurungan penjara.

Sumber: Bantennews.co.id

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak