Sudah 3 Bulan Saluran Irigasi di Pasar Kranggot Dipenuhi Sampah, Warga: Ini Penyebab Banjir di Kota Cilegon

Penyumbatan atau penumpukan sampah pada irigasi di pasar itu sudah terjadi sejak 2 hingga 3 bulan lalu.

Andi Ahmad S
Senin, 09 Mei 2022 | 17:15 WIB
Sudah 3 Bulan Saluran Irigasi di Pasar Kranggot Dipenuhi Sampah, Warga: Ini Penyebab Banjir di Kota Cilegon
Sampah menumpuk di saluran irigasi Pasar Tradisional Kranggot [Suarabanten/Firasat]

SuaraBanten.id - Sampah plastik memenuhi saluran irigasi di Pasar Tradisional Kranggot atau Pasar Baru yang berada di Jalan Pasar Kranggot, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Senin (9/5/2022).

Pantauan Suara.com di lokasi, penumpukan sampah rumah yang didominasi sampah plastik itu akibat warga masih membuang sampah sembarangan dan ini menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir serta menyebabkan pencemaran lingkungan di Kota Cilegon.

Dimana, penyumbatan atau penumpukan sampah pada irigasi di pasar itu sudah terjadi sejak 2 hingga 3 bulan lalu. Pasalnya, pemerintah setempat terakhir melakukan pembersihan pada akhir tahun 2021.

Azhar (25), salah seorang warga setempat mengatakan bahwa penumpukan sampah pada irigasi pasar sudah sering terjadi. Bahkan, menurutnya, itu yang menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di area tersebut.

Baca Juga:Kota Solo Dikepung Banjir, Ini Dalih Wali Kota Gibran Rakabuming

"Udah sering itumah, nanti dibersihin, numpuk lagi, numpuk lagi, kan sempet kena banjir juga kita dimari," ucap Azhar kepada Suara.com, Senin (9/5/2022).

Senada, Firman Irwansyah (29) yang merupakan warga setempat juga berharap agar irigasi pada pasar kranggot rutin dibersihkan. Minimal sekali dalam sebulan.

"Minimal sebulan sekali lah dibersihin, jangan nunggu banjir dulu baru dibersihin, kita juga sempat kena banjir kan waktu itu, ya mungkin karena irigasi juga," tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala UPTD Pasar Kranggot, Hukmatullah mengatakan bahwa masalah itu bukan menjadi bagian dari ranahnya. Melainkan, kata Dia, terkait masalah itu ranahnya tanah PU bagian perairan.

"Artinya kita sebagai UPTD ibaratnya tidak bisa mengambil tindakan sendiri, jadi engga bisa langsung mengangkut sampah yang posisinya ada di irigasi, karena itu ranahnya ranah pengairan," kata Hukmatullah saat dikonfirmasi, Senin (9/5/2022).

Baca Juga:Kawasan Cikadut, Bandung Hari Ini Kembali Terendam Banjir, Publik Berteriak: Adakah Solusi?

"Maksud saya adanya kerjasama antara PU dan LH, jadi PU yang ngambil ngangkut sampahnya baru sarananya kita," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini