60 Persen Wilayah Cilegon Industri, Wali Kota Cilegon Ungkap Hal Mengerikan Ini Jika Terjadi Bencana

Helldy mengatakan, berbeda dengan daerah lain, Kota Cilegon yang memiliki luas 17,5 kilometer didominasi industri.

Hairul Alwan
Senin, 14 Februari 2022 | 15:57 WIB
60 Persen Wilayah Cilegon Industri, Wali Kota Cilegon Ungkap Hal Mengerikan Ini Jika Terjadi Bencana
Wali Kota CIlegon Helldy Agustian mengikuti rapat antisipasi Erupsi Gunung Anak Krakatau dan Gempa Megatruhst, Senin (14/2/2022). [Suara.com/ Firasat Nikmatullah]

SuaraBanten.id - Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian ungkap hal mengerikan jika terjadi bencana alam berupa tsunami atau gempa Megathrust di Kota Cilegon. Hal tersebut diungkapkan usai Helldy mengikuti Rapat Kesiapsiagaan Erupsi Gunung Anak Krakatau dan Gempa Megatruhst dengan Gubernur Banten Wahidin Halim secara virtual, Senin (14/2/2022).

Helldy mengatakan, berbeda dengan daerah lain, Kota Cilegon yang memiliki luas 17,5 kilometer didominasi industri yakni sekitar 60 persen. Hal itu membuat Kota Cilegon terbilang punya dampak berbahaya jika terjadi bencana alam.

"Ini kan lari kemana juga bakal kena, artinya kita mau bilang Cilegon ini berbeda dengan daerah lain, 30 persen industri kimia ada dipinggir pantai, artinya ini berbahaya," ungkapya.

"Idealnya dari titik bencana ke lokasi berapa menit? 40 menit masih keburu, kalo di ilustrasikan tsunami itu datang 80 menit, tapi kalo datangnya tsunami 30 menit ngga ke kejar, itu prediksi terburuk," tegas Helldy Agustian.

Baca Juga:Status Waspada! Gunung Anak Krakatau Meletus Dua Kali, Nelayan dan Pelaku Pelayaran Dilarang Mendekat

Karena itu, Ia akan kembali melakukan koordinasi dengan pihak industri. Pasalnya, apabila terdapat tsunami setinggi 8 meter atau gempa dengan kekuatan 8,7 magnitudo apakah akan berdampak pada kontruksi bangunan industri di Kota Cilegon.

"Apakah ini akan berdampak pada industri? kontruksi bangunan industrinya seperti apa? ini yang harus kita tanyakan juga," ucapnya.

Helldy juga menyampaikan, bahwa sebelum menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021 mendapatkan informasi melalui BMKG bahwa Cilegon memiliki potensi tsunami setinggi 8,7 meter.

Saat itu juga, Pemkot Cilegon bersama instansi terkait termasuk para industri langsung melakukan apel siaga bencana dan menggelar tsunami dril.

"Hari ini gubernur mengumpulkan kami, agar kami bisa melihat perkembangan secara langsung, BMKG telah membuat satu buku yang notabene sudah dilaporkan ke presiden, laporan mitigasi bahaya terburuk," terangnya.

Baca Juga:Tiga Kali Meletus Status Gunung Anak Krakatau Waspada, Warga Dilarang Mendekat!

Kemudian, bahan presentasinya pun susah ditampilkan termasuk industri industri. Namun, untuk evakuasi tentunya, akan meeting kembali dengan industri industri di Kota Cilegon.

Kontributor : Firasat Nikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini