SuaraBanten.id - Nurhadis (36) warga Negararatu, Natar, Lampung Selatan, yang masih berada di pelabuhan Merak, Banten mengatakan belum bisa menyeberang ke Lampung karena cuaca ekstrem seperti gelombang tinggi dan angin kencang.
"Saya baru, tiba di Pelabuhan Merak. Tadi di depan pelabuhan banyak tenda petugas yang rusak karena angin kencang. Ini saya sudah menuju dermaga tiga, tapi dialihkan ke dermaga satu. Belum bisa nyeberang sementara di dermaga dua, banyak antrean kendaraan truk," kata Nurhadis melalui sambungan ponsel, Rabu (09/02/2022) sekitar pukul 23.07 WIB.
Dia menjelaskan, saat ini kondisi di pelabuhan Merak, Banten sedang terjadi hujan lebat dan angin kencang. Kondisi kapal belum bisa menyeberang ke pelabuhan Bakauheni karena masih terlihat tumpukan mobil-mobil yang antre masuk ke kapal, sementara kapal belum bisa sandar dan belum bisa berlayar ke arah Bakauheni.
"Hujan, angin kencang lagi numpuk mobil, keknya anchor lagi ini kapal, belum berani naekin mobil. Tertahan, kami mau keluar dermaga 3, pindah dermaga lain malah penuh jalan, macet. Hujan gede angin kenceng lagi ini, " ujarnya melalui sambungan whatsapp, Rabu (23/02/2022).
Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Radin Inten II Lampung, Kukuh Ribudiyanto, mengatakan, penyebab terjadinya gelombang tinggi dan angin kencang di sekitar pelabuhan Merak karena adanya tekanan rendah di perairan sebelah barat Australia.
Baca Juga:Gelombang Tinggi di Perairan Merak Kapal Tertahan Berjam-jam, Tidak Bisa Sandar
"Karena adanya tekanan rendah 1004 mb di perairan sebelah barat Australia, juga memicu angin lebih kencang di wilayah perairan dan gelombang lebih tinggi di pelabuhan," ujarnya.
Kontributor : Ahmad Amri