Anies Baswedan Tanggapi Soal Pemindahan IKN ke Kalimantan, Politisi PSI Beri Sindiran Pedas

Untuk diketahui, sebelumnya Anies Baswedan menyebut bahwa dipindahkannya Ibu Kota Negara tak akan berefek pada kemacetan di Jakarta.

Andi Ahmad S
Minggu, 30 Januari 2022 | 13:35 WIB
Anies Baswedan Tanggapi Soal Pemindahan IKN ke Kalimantan, Politisi PSI Beri Sindiran Pedas
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjawab pertanyaan komunitas Mileanis saat Talkshow Kebangsaan di RM Losari dan Food, Jalan Lamadukelleng, Makassar, Sulawesi Selatan. [Dok.Antara]

SuaraBanten.id - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menanggapi soal tanggapan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal pemindahan Ibu Kota Negara atau IKN ke Kalimantan Timur.

Untuk diketahui, sebelumnya Anies Baswedan menyebut bahwa dipindahkannya Ibu Kota Negara tak akan berefek pada kemacetan di Jakarta.

Ucapan Anies ini lantas mendapat sorotan Guntur Romli. Kata dia, pernyataan itu dilandasi karena memang Anies tidak bisa bekerja.

"Karena kamu @aniesbaswedan gak bisa kerja," tulis Guntur Romli dari Twitter @GunRomli yang dikutip dari Warta Ekonomi -jaringan Suara.com, Minggu (30/1/2022).

Baca Juga:Soal Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan, Ali Ngabalin: Agar Indonesia Tidak Jawa Sentris

Menurutnya, Anies hanya bisa berkata-kata saja tanpa memiliki kebijakan yang bisa mengurangi macet.

"Cuma nyerocos saja, tidak ada kebijakan pembatasan kendaraan pribadi, tidak ada penambahan moda transportasi umum," katanya.

Selain itu, ia juga menyinggung Anies soal sumur resapan yang dinilainya amburadul.

"Tapi malah bikin sumur-sumur resapan yang amburadul, bikin balapan Formula E yang hambur-hamburin duit," tuturnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan kemacetan Jakarta disebabkan oleh kegiatan rumah tangga dan usaha.

Baca Juga:Isu Ahok Pimpin IKN, Novel Bamukmin: Produk Gagal, Hanya Bisa Buat Gaduh Negeri Ini

Ia menyebut pemindahan Ibu Kota Negara atau IKN ke Kalimantan Timur tak akan membuat Jakarta bebas dari kemacetan.

"Jadi tidak akan ada efeknya pada kemacetan di Jakarta, karena kemacetan di Jakarta itu oleh kegiatan rumah tangga, kegiatan dunia usaha, so it doesn't make that difference," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini