SuaraBanten.id - Politisi PDIP Arteria Dahlan belakangan sedang menjadi buah bibir karena dinilai rasis dan menghina orang Sunda. Arteria diketahui meminta mencopot salah satu Kajati yang berbicara dengan bahasa Sunda dalam rapat bersama DPR RI beberapa hari lalu.
Imbas dari pernyataannya, Arteria Dahlan pun mendapat hujatan dari publik Sunda. Terbaru bahkan ada sebuah baliho yang terpasang di dekat Gedung Sate, Bandung yang bertuliskan 'Arteria Dahlan Musuh Orang Sunda'.
Menurut akun Instagram @infobandungkota, baliho tersebut terpasang di Jalan Diponegoro, Bandung, Jawa Barat. Baliho itu berada di seberang Gedung DPRD Jabar dan Kompleks Gedung Sate.
Menurut akun Instagram tersebut, sejauh ini belum diketahui siapa pemasang spanduk tersebut. Menurut informasi yang dihimpun, baliho tersebut sudah terpasang sejak pagi hari.
Baca Juga:Arteria Dahlan Enggan Minta Maaf Terkait Kasus Kajati Berbahasa Sunda
Selain dekat Gedung Sate, menurut laporan juga sempat ada baliho serupa terpasang di dekat Balubur Town Square. Namun yang di situ sudah dicabut.
Unggahan yang menampilkan baliho 'Arteria Dahlan Musuh Orang Sunda' itupun menuai beragam reaksi dari warganet di kolom komentar. Dari komentar yang terlihat, banyak warganet yang tampak marah dengan Arteria Dahlan.
"Awas siah mun liburan ka jawa barat (Awas kalau liburan ke Jawa Barat)," kata salah satu warganet.
"sok nyieun laporan ka polisi atuh para pejabat atau ormas sunda ulah cicing wae (bikin laporan ke polisi dong para pejabat atau ormas Sunda jangan diam aja)" kata warganet lain.
"Hayooo luu ga bisa ke Jawa Barat nanti. Ga bisa ke Bandung," komentar warganet lain.
Baca Juga:Arteria Dahlan Ogah Minta Maaf ke Masyarakat Sunda: Kita Ini Demokrasi
"Tandain kalo dateng ke tanah Sunda," tulis warganet lainnya.
"Kuduna pajang beungeut na (harusnya pajang mukanya)," ujar yang lainnya.
Sebelumnya diketahui Arteria Dahlan menyampaikan kritik kepada seorang Kajati yang bicara dengan bahasa Sunda dalam rapat kerja Kejagung bersama DPR RI. Arteria meminta kepada Jaksa Agung untuk mencopot Kajati yang menggunakan bahasa Sunda itu.
Menurut Arteria, penggunaan bahasa Sunda dalam rapat formal kurang cocok dan dikhawatirkan akan membingungkan peserta rapat.
Pernyataan Arteria Dahlan menyulut emosi banyak orang Sunda. Dia pun lantas memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang dinilai banyak orang menyinggung masyarakat Sunda.
Arteria menegaskan, yang dia permasalahkan bukan bahasa Sundanya tapi dia mengendus ada bawahan Jaksa Agung yang mencoba cari muka ke Jaksa Agung.
Dia mengaku paham bagaimana penghormatan terhadap suatu bahasa daerah. Makanya dalam rapat Komisi III dengan Jaksa Agung itu, yang ia maksudkan adalah bukan soal bahasa Sundanya.
"Yang tak bisa kita terima, tiba-tiba masih banyak juga beberapa jaksa coba untuk perlihatkan kedekatannya dengan Pak Jaksa Agung, di forum resmi bicara dengan bahasa Sunda," ujarnya.
Untuk itu, Arteria Dahlan bersikukuh pernyataannya di rapat Komisi III itu bukan pernyataan yang rasis, dan untuk itu dia enggan minta maaf. Sebab dia tidak menyoalkan bahasanya.
"Bukan bahasanya, kita paham kan ada UU Bahasa, ada penghormatan pada bahasa daerah. Saya minta publik jangan cepat merespons, kita tangkis isu-isu Sunda kita tangkis. Saya bicara itu 15 menit lebih lho di rapat," jelasnya.