SuaraBanten.id - Dinsos Kabupaten Tangerang bakal membantu janda 4 anak bernama Mila Kusuma (41) asal Teluknaga, Tangerang, yang terlilit pinjaman online (pinjol) dan bank keliling hingga puluhan juta. Saat ini, Dinsos Tangerang baru menyerahkan bantuan sembako kepada korban.
Lantaran tak sanggup dan tak tahu lagi harus membayar utangnya dari mana, Mila hendak jual ginjal miliknya. Janda jual ginjal untuk melunasi utang pinjol dan bank keliling sebesar Rp65 juta yang menjeratnya.
Menurut Dinsos Kabupaten Tangerang Mila termasuk penerima manfaat program PKH dan BPNT. Tak hanya berencana menjual ginjal, korban juga sempat ingin bunuh diri lantaran terlilit utang.
“Secara psikologis, korban dalam keadaan kondisi tertekan, karena seseorang dalam keadaan kondisi tertekan bisa melakukan apa saja, bukan hanya akan menjual ginjalnya saja, namun korban berencana akan melakukan bunuh diri,” kata Kepala Dinsos Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat dilansir dari Bantennews.co.id--Jaringan SuaraBanten.id.
Baca Juga:Kelompok Gangster Kembali Beraksi, Pria Asal Pandeglang Jadi Korban Pembacokan
Kata Ujat, pihakny akan menggelar pertemuan untuk mencari solusi permasalahan yang dihadapi Mila Kusuma. Pertemuan itu akan melibatkan pihak Desa, Kecamatan, kepolisian dan dari kelompok perdamaian (PORDAM) yang siap memfasilitasi Ibu Mila.
“Ada sebanyak hampir 31 pinjaman termasuk pinjol dan bank keliling yang menjebak Ibu Mila, terdiri dari 14 angsuran mingguan, 11 angsuran harian, dan 6 angsuran kelompok,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Seorang janda beranama Mila Kusuma (41) asal Teluknaga, Kabupaten Tangerang nekat menjual ginjal miliknya. Rencana ia menjual ginjal dilakukan untuk membayar pinjaman online (pinjol) sebesar Rp65 juta.
“Andai pun mati saya ninggalin hutang banyak, seenggak-enggaknnya saya jual ginjal saya, (agar) bisa nutup hutang saya, semoga ada yang minat,” kata Mila saat ditemui di rumahnya di Kampung Lini, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Kamis (30/12/2021).
Mila mengungkapkan, awal mula ia memutuskan untuk berutang saat dirinya mempertahankan motor peninggalan suaminya yang masih dicicil. Tak hanya itu, uang yang ia dapat dari utang digunakan untuk kehidupan sehari-hari lantaran penghasilannya minim.
Baca Juga:Ustaz Yusuf Mansur Akan Disidangkan Kamis Besok di PN Tangerang
Ia menceritakan pinjaman pertamanya sebesar Rp5 juta. Namun, lantaran tak punya uang untuk membayar utang, ia malah meminjam ke beberapa bank keliling.
“Awal-mulanya mau mempertahankan motor suami (karena ada tunggakan) soal waktu beli bukan nama almarhum (suaminya) dan memenuhi kebutuhan sehari-sehari,” ungkapnya.