SuaraBanten.id - Adaptasi dan transformasi bisnis yang dijalankan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil membuat perseroan mencatatkan kinerja positif, meski kondisi pasar sangat menantang. BRI dianugerahi dua penghargaan sekaligus dalam CNBC Indonesia Awards 2021, Selasa (14/12/2021).
BRI menyabet penghargaan dalam kategori The Most Adaptive Titan Bank atas kinerja yang solid, karena keberhasilannya dalam melakukan transformasi bisnis yang berkelanjutan. Dalam acara ini, Direktur Utama BRI, Sunarso juga dinobatkan sebagai The Best CEO.
Sunarso hadir langsung menerima penghargaan tersebut. Ia menyebut, penghargaan tersebut menjadi salah satu bukti bahwa BRI telah dinilai berhasil melalui kondisi yang sangat menantang akibat pandemi dan disrupsi di era digital yang semakin cepat saat ini.
“Tugas seorang CEO adalah create value, tetapi selalu dibuntuti dengan berbagai risiko, terutama adalah strategic risk. Srategi dan cara terbaik merespons strategic risk adalah dengan selalu bertransformasi, dan transformasi tersebut menjadi kebutuhan yang rutin. Untuk itu BRI akan terus melanjutkan transformasi, khususnya di area digital dan culture, agar BRI senantiasa dapat melayani masyarakat sebanyak mungkin dengan biaya seminimal mungkin," ungkap Sunarso.
Baca Juga:BRI: Kondisi Kesehatan Warga Terdampak Erupsi Semeru Jadi Perhatian Kami
Sunarso mendedikasikan penghargaan tersebut kepada Insan BRILian (pekerja BRI) yang terus berjuang membangkitkan dan menumbuhkembangkan UMKM di Indonesia.
“Penghargaan ini juga saya dedikasikan kepada UMKM di Indonesia, yang saya lihat bersama insan BRILian terus bahu-membahu untuk bertahan dari berbagai kesulitan," kata Sunarso dalam sambutannya.
Strategi transformasi BRI dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut dituangkan dalam Corporate Plan untuk periode tahun 2021-2025, yang diberi nama BRIvolution 2.0. Sejak 2016, BRI telah menjalankan program transformasi yang disebut BRIvolution 1.0 dalam periode corporate plan 2018-2022, yang fokus di dua area yaitu Digital dan Culture.
Namun demikian, akibat adanya pandemi di tahun 2020, BRI mengambil sikap beradaptasi dengan me-review kembali corporate plan untuk periode 2021-2025, yang disebut dengan BRIvolution 2.0. Melalui transformasi digital ini, BRI telah mendigitalisasi proses bisnis eksisting serta mampu meng-create value baru melalui new business model.
Memperkenalkan konsep hybrid bank, Sunarso mengatakan, BRI optimistis dapat mengeskalasi jangkauan bisnis yang ditopang oleh digitalisasi. Di sisi lain, kehadiran branch dan agen BRILink tetap esensial untuk melayani kebutuhan nasabah secara tatap muka.
Baca Juga:Pemeriksaan Kesehatan bagi Korban Erupsi Semeru Digelar di Posko BRI Peduli
Ia menambahkan, BRI juga senantiasa merespons secara sigap adanya pandemi dan dampaknya bagi masyarakat. Upaya lanjutan pun ditempuh BRI untuk mengeskalasi pemulihan ekonomi, terutama sektor UMKM yang menjadi core business perseroan.
Emiten bersandi saham BBRI ini menjadi bank penyalur stimulus bantuan yang dikucurkan pemerintah. Tidak hanya itu, BRI juga telah merestrukturisasi kredit dengan nilai mencapai Rp241 triliun kepada lebih dari 2,9 juta nasabah.
Mayoritas nasabah yang menerima fasilitas restrukturisasi kredit merupakan pelaku UMKM. BRI pun terus berupaya mendorong sektor penyumbang 61% Produk Domestik Bruto (PDB) untuk bangkit dan memantik pertumbuhan, serta pemulihan ekonomi Indonesia. Hal tersebut tercermin dari kredit segmen UMKM pada kuartal III-2021 yang menembus Rp848,60 triliun atau tumbuh 12,50% year on year (yoy).
Capaian ini menjadikan proporsi UMKM dalam total kredit BRI juga terdorong naik. Komposisi kredit segmen UMKM di BRI naik dari 80,65% pada kuartal III-2020 menjadi 82,67% pada kuartal III-2021.