SuaraBanten.id - Warga Taktakan, Kota Serang yang tinggal di sekitar TPSA Cilowong menolak kiriman sampah dari Tangerang Selatan (Tangsel). Penolakan tersebut terjadi lantaran sampah yang dibuang berwarna hitam dan keluarkan bau tak sedap ke lingkungan sekitar.
Bukan hanya menolak, masyarakat juga meminta Pemkot Serang segera menepati janji terkait pemberian kompensasi. Hal tersebut terungkap saat masyarakat menggelar unjuk rasa di di kantor Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Kamis (21/10/2021).
Koordinator Aksi, Edi Santoso mengatakan, bahwa semua tututan telah disampaikan semua kepada Walikota Serang dan minta dana awal untuk pembina setiap RT yang ada di sekitar TPSA Cilowong sebesar Rp 100 juta, karena terdapat 21 RT.
“Ini kan janji awal padahal. Sebelum mobil dump truk sampah milik Tangsel masuk, uang dana awal sudah diberikan kepada masyarakat. Tapi kenyataanya hingga kini belum diberikan,” kata Edi kepada awak media.
Baca Juga:Keterlaluan! Mantan Kades Pandean Korupsi Dana Desa Ternyata Untuk Nikahi Istri Muda
Edi menegaskan, jika kompensasi awal belum diterima oleh masyarakat Cilowong, dirinya bersama warga lain akan mencegah masuk mobil dump truk Tangsel membuang sampah ke TPSA Cilowong.
“Pokonya kita minta sampai kesepakatan, dan kompensasi awal masyarakat telah dipenuhi. Barulah operasi mobil sampah dari Tangsel bisa masuk kembali,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Forum RT RW, Kelurahan Cilowong, Mastura (45) menambahkan, sudah mulai dari tadi malam, tidak ada mobil sampah dari Tangsel melintasi jalan raya Taktakan.
“Bayangkan saja, 40 truk sehari, pagi-malam. Tangsel doang, dengan dump Truk berwarna putih kuning. Sudah kita stop, dan suruh pulang kembali,” jelasnya.
Sedangkan untuk Kabupaten Serang maupun Kota Serang, kata dia, sudah 26 tahun dan airnya sampahnya tidak seperti Tangsel yang berlendir hitam limbah.
Baca Juga:Geger Warga Cikande Temukan Mayat Perempuan Setengah Bugil
“Kan jatuh ke jalan raya air sampahnya. Kalau mobil sampah dari Tangsel, ko seperti limbah pabriknya berwarna hitam. Bukan sampah biasa, dan baunya menyengat,” jelasnya.
“Jalan-jalan menjadi bau. Ya kalau makan suka mual dan banyak lalat. Bahkan biasa olahraga pagi, kali ini tidak karena jalan menghitam dan bau,” tutupnya.