G30S PKI! Pemberontakan PKI 1926 Hingga Keterlibatan Ulama Besar Banten

Pemberontakan PKI 1926 di Banten bahkan melibatkan sejumlah ulama besar Banten.

Hairul Alwan
Kamis, 30 September 2021 | 12:05 WIB
G30S PKI! Pemberontakan PKI 1926 Hingga Keterlibatan Ulama Besar Banten
Gedung Kewadanaan Labuan yang diserang saat pemberontakan PKI di Banten 1926.. [IST]

SuaraBanten.id - Jika kita menyebut G30SPKI tentu yang terlintas dalam pikiran kita yakni gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965.

Namun, sebenarnya selain peristiwa G30S PKI yang menyebabkan korban berjatuhan, Banten menyimpan sejarah tersendiri soal gerakan PKI.

Tepat di momen G30S PKI, SuaraBanten.id mengulas kembali pemberontakan PKI 1926 di Banten. Pemberontakan PKI di Banten bahkan melibatkan sejumlah ulama besar Banten.

Pergerakan PKI di Banten tak terlepas dari peran sejumlah tokoh Sarekat Islam (SI) di Banten. Upaya masuknya PKI ke Banten dimotori oleh beberapa aktivis PKI yaitu, Ahmad Puradi Sasra, Tubagus Alifan, dan Ahmad Basaif.

Baca Juga:8 Aktor Terlibat Film G30S PKI: Umar Kayam hingga Wawan Wanisar

Melalui Basaif inilah faham-maham PKI masuk melalui Sarekat Islam, Dimulai sejak kepemimpinan SI Banten jatuh ke tangan Hasan Djayadiningrat yang merupakan adik kandung penguasa Serang saat itu, yakni Ahmad Djayadiningrat.

Akademisi UIN SMH Banten sekaligus Peneliti Sejarah Banten, Mufti Ali [Suara.com/OkiFaturrohman]
Akademisi UIN SMH Banten sekaligus Peneliti Sejarah Banten, Mufti Ali [Suara.com/OkiFaturrohman]

Awalnya, masuknya faham PKI ke Banten hanya berupa doktrinitas yang dikemas melalui sentuhan keagamaan oleh Ahmhad Basaif, karena Ahmad Basaif sendiri adalah keturunan Arab dan berketurunan darah Banten dari garis ibu.

Ahmad Basaif yang fasih berbahasa Arab, berketurunan Banten dan hafal banyak dalil dan hadits agama, mendapat simpati dan disambut positif oleh pemuka agama yang mayoritas tergabung dalam SI.

Namun, saat kepemimpinan SI dipegang oleh Hasan Djayadiningrat, Ahmad Basaif tidak berhasil menarik masa SI cukup besar untuk bergabung kedalam gerbong PKI, karena Hasan Djayadiningrat merupakan tokoh elitis dan kurang dekat dengan masyarakat bawah.

Setelah kepemimpinan SI Banten jatuh ke tangan Ahmad Chatib sekira tahun 1920, barulah PKI resmi masuk ke Banten bahkan membuka semacam kantor Cabang PKI yang berlokasi di Royal, Serang Banten.

Baca Juga:Tudingan Gatot TNI Disusupi PKI, Perdebatan Usang yang Harus Ditertibkan

Awalnya Achmad Chatib dan tokoh pemuka agama yang tergabung dalam SI tidak bergabung kedalam gerbong PKI, hanya sejak 1925 Achmad Chatib dan tokoh agama yang lain menggunakan PKI sebagai gerbong perjuangan lantaran SI dinilai tidak turut melakukan pergerakan pemberontakan, sedangkan masyarakat islam sudah geram di bawah garis penjajahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini