Ditelanjangi Lalu Dibuang ke Jurang, Ini Kesaksian Marselinus Soal Penyerangan KKB Papua

Menurut keterangan salah satu nakes yang masih hidup, Marselinus Ola Atanila, nakes perempuan pada kejadian itu ditelanjangi lalu dibuang ke jurang.

Hairul Alwan
Minggu, 19 September 2021 | 09:39 WIB
Ditelanjangi Lalu Dibuang ke Jurang, Ini Kesaksian Marselinus Soal Penyerangan KKB Papua
Gabriella Meilani, nakes yang gugur akibat serangan KKB Papua. [IST]

SuaraBanten.id - Penyerangan KKB Papua atau Kelompok Kriminal Bersenjata Papua kepada sejumlah tenaga kesehatan di Papua belakangan menyorot perhatian publik.

Penyerangan KKB Papua menyebabkan sejumlah nakes yang bertugas di Puskesmas Kiwirok tewas.

Menurut keterangan salah satu nakes yang masih hidup, Marselinus Ola Atanila, nakes perempuan pada kejadian itu ditelanjangi lalu dibuang ke jurang.

Diketahui, KKB Papua telah melakukan penyerangan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Senin lalu, 13 September 2021.

Baca Juga:Kolonel KKB Papua Tewas Ditembak TNI di Pegunungan Bintang

Pagi itu suasana tak seperti biasanya. Letusan senjata terdengar, tetapi para tenaga kesehatan (nakes) tetap bertahan.

Gabriella Meilani, nakes yang gugur akibat serangan KKB Papua. [IST]
Gabriella Meilani, nakes yang gugur akibat serangan KKB Papua. [IST]

Mereka bertaruh nyawa untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat dan berpikir tak akan diganggu oleh KKB Papua.

Pikiran itu lantaran mereka merasa memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan.

Marselinus Ola Atanila adalah satu di antara mantri yang bertugas di Puskesmas Kiwirok dan mendapat kabar bahwa akan ada penyerangan KKB ke pihak TNI-Polri sekitar pukul 07.00 WIB.

Namun, demi kemanusiaan, Marselinus dan rekan-rekannya tetap bertahan di barak dan juga puskesmas lantaran berpikir bahwa mungkin saja tenaga mereka dibutuhkan dalam penyelamatan.

Baca Juga:Sambil Tersedu, Nakes Cerita Kebrutalan KKB Papua di Kiwirok

“Kami mengambil langkah bijak untuk tetap di dalam barak medis dan juga puskesmas sehingga apabila penyerangan dan ada korban, kami sebagai nakes bisa melakukan pertolongan,” ujar Marselinus, mengisahkan kronologi penyerangan KKB terhadap dirinya dan nakes lainnya di Kiwirok, dilansir dari terkini.id-Jaringan Suara.com, Minggu (19/9/2021).

Sejumlah bangunan terbakar di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin 13 September 2021 [KabarPapua.co / Dokumentasi Humas Polda Papua]
Sejumlah bangunan terbakar di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin 13 September 2021 [KabarPapua.co / Dokumentasi Humas Polda Papua]

Namun, kejadian yang terjadi ternyata berbanding terbalik. Sekitar pukul 09.00 WIT, terjadi letusan pertama kalinya di Pos Pamtas.

“Kami tidak mengira akan terjadi penyerangan terhadap nakes. Pada pukul 09.05 WIT, KKB mulai menghancurkan puskesmas dan menyiram bensin keliling gedung, membakarnya.”

Sekitar pukul 09.07 WIT, kata Marselinus, KKB mulai menuju ke barak dokter yang bersebrangan dengan puskesmas.

KKB melancarkan aksinya dengan menghancurkan kaca jendela kemudian menyiram bensin dan membakar.

Di dalam barak dokter tersebut, terdapat lima orang nakes, yakni Dokter Restu Pamanggi, Mantri Lukas Luji Parta, Suster Siti Khodija, dan Mantri Martinus Deni Satya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak