Joko Santoso Ditolak Puskesmas, Meninggal Habis Vaksin COVID-19: Disuruh Dirawat di Rumah

Joko Santoso ditolak dirawat di puskesmas Kunciran Baru, Kota Tangerang.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 24 Juni 2021 | 11:43 WIB
Joko Santoso Ditolak Puskesmas, Meninggal Habis Vaksin COVID-19: Disuruh Dirawat di Rumah
Rumah Joko Santoso, warga tangerang meninggal dunia setelah suntik vaksin COVID-19 (Suara.com/Jehan)

SuaraBanten.id - Sebelum meninggal dunia habis vaksin COVID-19, Joko Santoso ditolak dirawat di puskesmas Kunciran Baru, Kota Tangerang. Padahal kondisi Joko Santoso sakit parah tak berhenti batuk-batuk.

Pihak puskesmas beralasan cukup dirawat di rumah. Joko Santoso, warga Tangerang meninggal dunia setelah suntik vaksin COVID-19.

Joko Santoso warga Kelurahan Kunciran Jaya, Pinang, Kota Tangerang. Istri Joko Santoso, Putri Rahmawati (31) mencerita kronologis Joko Santoso meninggal dunia.

Awalnya Joko Santoso mendapatkan undangan vaksinasi di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang. Namun batal divaksin.

Baca Juga:Positif Covid-19, Bupati Iti Octavia Jayabaya Isolasi di Rumah Dinas Bupati Lebak

Setelah tak mendapatkan jatah di Puspemkot, Joko memilih menjalani vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kunciran Baru, Pinang, Kota Tangerang pada Selasa (15/6/2021).

Namun setelah dilakukan penyuntikan, korban merasakan demam yang tinggi hingga batuk tanpa henti.

"Itu ditensi darah 160, Suami saya (Joko) ya udah saya ngga bicara A, B, atau C ya, Karena yang berhak tau itu kan mereka, petugas kesehatan mengizinkan atau tidaknya," kata Putri saat ditemui di rumahnya.

"Akhirnya di situ disuntik suami saya (setelah divaksin) suami saya, demam tinggi. Demamnya sampe 37an, pokoknya tinggi. Jadi, abis itu, batuk terus. Ngga berhenti-behernti," imbuhnya.

Lanjut, Putri, setelah mengalami gejala tersebut, ia terpaksa membawa suaminya berobat ke puskemas terdekat.

Baca Juga:Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya Ungkap Alami Hal Ini Sebelum Tahu Terpapar Covid-19

Akan tetapi, mendapatkan penolakan lantaran kapasitasnya yang sudah penuh.

"Ke Puskesmas ditolak, katanya penuh, terus orang Puskesmas bilang 'dirawat di rumah aja', soalnya rumah sakit juga penuh semua," kata Putri.

Seiring berjalannya waktu hingga memasuki hari ke-8, korban akhirnya meninggal dunia di rumahnya, Rabu (23/6/2021) pukul 16.00 WIB.

"Selama 8 hari itu almarhum batuk-batuk, terus demam. (Sebenarnya) sempat enakkan lah. (Tapi mulai) lemesnya tadi. Terus meninggal dunia tadi (23/6) jam 4 sore," ucapnya.

Putri meyakini bahwa suaminnya meninggal setelah dilakukan vaksinasi Covid-19. Sebab sebelumnya, Joko tidak mengalami sakit batuk dan demam yang cukup parah.

Berangkat dari kejadian itu, dirinya berharap kepada Pemerintah Kota Tangerang untuk mempertanggungkan peristiwa tersebut.

"Sayakan punya anak dua, saya minta pertanggung jawabnnya bagaimana atas meninggalnya suamia saya, untuk kedepan anak saya seperti apa. Karena (Batuk dan demam) bukan penyakit ada, tapi penyakit setelah vaksin," tegasnya," tutupnya.

Kontributor : Muhammad Jehan Nurhakim

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini