SuaraBanten.id - Kepergian Ustaz Tengku Zulkarnain menjadi pukulan bagi umat Islam. Ustaz Tengku Zulkarnain meninggal setelah terpapar Covid-19. Sebelum meninggal Ustaz Tengku Zulkarnain dirawat di RS Tabrani Pekanbaru.
Kisah semasa hidup Ustaz Tengku Zulkarnain kembali dibahas oleh banyak kalangan. Salah satunya soal sepak terjang Ustaz Tengku Zulkarnain yang ramai dikabarkan sebagai ustaz dadakan pada 2019 lalu.
Namun, isu tersebut langsung dibantah oleh Tengku Zul. Ia kemudian menceritakan perjalanannya mendalami agama Islam hingga menjadi ustaz yang tidak terjadi secara mendadak.
Pria kelahiran Medan itu membeberkan riwayat pendidikannya sejak kecil. Ia telah belajar ngaji sejak usia 4 tahun.
Baca Juga:Kenang Tengku Zulkarnain, Ustaz Yusuf Mansur: Beliau Sering Menasehati Saya
Kemudian di usia 8 tahun, Tengku Zul sudah mewakili juara MTQ tingkat kota Medan hingga akhirnya mewakili kota asalnya di tingkat provinsi Sumatera Utara.
"Tiba-tiba jadi ustaz? Salah, Nak. Ayah Naen belajar ngaji sejak usia 4 tahun. Usia 8 tahun juara MTQ tingkat Kota Medan dan mewakili Medan di MTQ tingkat Sumut usia 9 tahun," kata Tengku Zul di Twitter pada 2019 silam.
Tak sampai disitu, Tengku Zul bahkan sudah mengajar di Madrasah Muhammadiyah Tanjung Sari saat usia 16 tahun. Sejak itu, ia dan terus mengaji dengan guru-guru lainnya.
"Ngajar Madrasah Muhammadiyah Tanjung Sari usia 16 tahun dan terus mengaji sampai sekarang dengan guru-guru tua..." tulis Tengku Zul.
Pada penjelasan berikutnya, Tengku Zul juga menceritakan perbincangannya dengan Ketua MUI Maruf Amin tentang bakatnya bermain gitar sampai akhirnya berhenti bermusik demi fokus berdakwah.
Baca Juga:Tengku Zulkarnain Wafat, Ustaz Abdul Somad: Allah dan Malaikat Memilihmu
"Setelah berhenti main musik tahun 1988, saya terpaksa main di Korea Selatan. Ketika pulang ke Jakarta di rapat pimpinan MUI di Kantor MUI, Yai Ma'ruf Amin bertanya kepada saya dalam rapat perihal main gitar itu. Setelah saya jawab, beliau mengatakan, 'Jika perlu tiap dakwah main gitar!" jelasnya.
Kisah Ustaz Tengku Zul Jadi Penyanyi
Salah satu kenangan dari almarhum Tengku Zul adalah kemampuannya dalam bernyanyi. Sebelum mendalami agama Islam, Tengku Zul rupanya sempat merintis karier sebagai seorang musisi.
Tengku Zulkarnain pun mengakui dirinya cukup memantik pamor di dunia musik pada era 1980-an. Bahkan, dia mengaku seangkatan dengan penyanyi yang juga juara bintang radio dan televisi, Sandro Tobing.
Dia mengakui bahwa Sandro Tobing merupakan salah satu penyanyi terkenal yang melantunkan lagu 'Simfoni yang Indah'.
Dengan bangga, Tengku Zul menjawab bahwa ia orang pertama di Sumatera Utara yang bisa menyanyikan lagu itu hingga final. Kesempatan itu juga dijadikan Tengku Zul menunjukkan kebolehannya sebagai penyanyi dengan melantunkan beberapa bait lagu lawas itu.
Sambil berkelakar, Tengku Zulkarnain bahkan menyebut dirinya bisa membuat istri orang jatuh cinta padanya saat bernyanyi.
Tak sampai disitu, kemampuan Tengku Zulkarnain dalam bermusik sangat luar biasa. Ia rupanya mengaku sebagai seorang multi-instrumentalis.
Artinya, Tengku Zul memiliki kemampuan menguasai semua jenis alat musik. Keputusannya untuk memperdalam agama Islam dan meninggalkan dunia musik terjadi pada tahun 1980.