Selain itu juga banyak orang tua hingga kalangan anak-anak muda rindu untuk mendengarkan dentuman suara meriam yang berlangsung selama satu sampai dua detik itu.
Mereka orang tua dan kalangan generasi berkumpul di depan masjid untuk mendengar dentuman suara meriam.
Dentuman suara meriam itu, kata dia, hanya setiap tahun satu kali dilakukan pada Bulan Ramadhan dan masyarakat sangat merindukan tradisi unik tersebut.
"Kami tetap berani melaksanakan tugas yang berisiko, karena tidak ada petugas lain yang menjadi penyulut meriam," pungkas Opik.
Baca Juga:4 Stasiun KRL ke Lebak Tak Layani Penumpang, Termasuk Rangkasbitung