SuaraBanten.id - Ratusan polisi jaga ketat tiga Gereja di Kabupaten Lebak untuk pastikan Paskah berjalan aman.
Ratusan polisi amankan tiga gereja di Kabupaten Lebak yang menjelankan rankaian Pekan Suci.
Rangakaian Pekan Suci terdiri umat kristiani terdiri dari Rangkaian Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci hingga Minggu Paskah.
Kapolres Lebak AKBP Ade Mulyana mengatakan, ratusan personel gabungan kepolisian, TNI, Satpol PP Dinas Perhubungan, Organisasi Pemuda Islam (Banser) dan pengamanan gereja setempat menjaga ketat gereja untuk memberikan rasa aman pada jemaat yang melaksanakan ibadah.
Baca Juga:Ibadah Jumat Agung, Gerbang Gereja Katedral Dijaga Kendaraan Tempur TNI
"Kami mengerahkan 140 petugas gabungan untuk pengamanan Hari Paskah itu," kata saat meninjau perayaan Kamis Putih di Gereja Katolik Santa Maria tak Bernoda Rangkasbitung, Kamis, (1/4/2021).
Mereka petugas pengamanan disebar di tiga gereja di antaranya dua gereja melaksanakan Misa Kamis Putih secara tatap muka dan satu gereja secara virtual.
Para jemaat yang hendak melaksanakan ibadah Paskah secara tatap muka tentu dilakukan pemeriksaan alat detektor juga wajib menggunakan masker.
"Kami menginstruksikan kepada petugas di lapangan agar memperketat pengamanan guna memberikan rasa aman bagi jemaat untuk melaksanakan ibadah Kamis Putih itu," katanya menjelaskan.
Sementara itu, sejumlah jemaat Gereja Katolik Santa Maria tak Bernoda Rangkasbitung mengatakan bahwa mereka menyambut positif pengamanan dari petugas itu.
Baca Juga:Efek Teror Bom, Polresta Denpasar Perketat Keamanan 108 Gereja Jelang Pakah
Pelaksanaan ibadah Hari Paskah di Gereja Katolik Santa Maria tak Bernoda Rangkasbitung dibagi dua sesi yakni pertama Pukul 17.00 WIB sampai 19.00 WIB dan sesi kedua pukul 20.00 WIB sampai 22.00 WIB.
"Kita merasa senang bisa merayakan Paskah di tengah pandemi COVID-19 bersama keluarga," kata Daniel, seorang jemaat usai melaksanakan Misa Kamis Putih di Gereja Santa Maria tak Bernoda Rangkasbitung.
Pelaksanaan ibadah Kamis Putih itu merupakan momentum untuk menjadi manusia yang lebih baik.
Dimana perayaan Kamis Putih itu untuk mengenang perjamuan terakhir Yesus bersama murid-muridnya.
Kehadiran Yesus juga sebagai juru selamat mengajar di dunia untuk melayani sesama manusia agar berbuat baik dengan menyebar kedamaian, kasih sayang dan saling tolong menolong.
"Kami yakin Indonesia akan lebih damai jika meneladani Yesus yang meninggal di atas salib itu," katanya. (Antara)