Gambar Jernih dan Gratis, Kominfo Ajak Masyarakat Migrasi ke TV Digital

"Sekarang lembaga penyiaran mulai terdisrupsi, terkompetisi sama OTT, kalau dibiarkan terus lama-lama semakin berat," kata Ramli.

M Nurhadi
Rabu, 10 Maret 2021 | 18:05 WIB
Gambar Jernih dan Gratis, Kominfo Ajak Masyarakat Migrasi ke TV Digital
Ilustrasi televisi [shutterstock]

SuaraBanten.id - Disampaikan oleh Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Ahmad Ramli, agar masyarakat segera beralih dari analog ke digital.

Hal ini agar mempermudah proses migrasi dari televisi analog ke digital lantaran batas siaran TV analog berakhir pada 2 November 2022.

"Saya mengajak masyarakat, kalau memang punya budget, segera pasangi TV dengan penerima digital karena sayang sekali jika lembaga penyiaran sudah menayangkan acara bagus kalau masih nonton analog," kata Ramli dalam webinar Membangun Ekosistem Penyiaran Televisi Digital, Rabu (10/3/2021).

Ia juga mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir perihal biaya karena meski migrasi, tontonan tetap gratis seperti sebelumnya.

Baca Juga:Daftar Situs yang Diblokir Kominfo Sampai Awal Maret 2021

Ia menambahkan, Indonesia terbilang sangat terlambat migrasi televisi analog ke digital bila dibandingkan negara lain sehingga ia harap semua pihak bisa bekerja sama.

Migrasi siaran televisi analog ke digital akan akan menghadirkan siaran televisi dengan gambar yang lebih jernih dan kualitas yang jauh lebih baik.

"Sekarang lembaga penyiaran mulai terdisrupsi, terkompetisi sama OTT, kalau dibiarkan terus lama-lama semakin berat," kata Ramli.

Tidak hanya itu, saat migrasi berhasil dilakukan ruang kosong di sumber daya frekuensi 700 MHz yang dipakai tv analog bisa dimanfaatkan untuk pengembangan teknologi 5G.

Menurutnya, pertumbuhan positif internet broadband sebesa 10 persen member dampak 1,25 persen pada ekonomi. Meski tengah pandemi, hal itu tidak menghalangi perdagangan secara daring berkat ketersediaan internet.

Baca Juga:Fakta-Fakta Snack Video, Aplikasi Asal Cina yang Baru Diblokir Kominfo

"Kalau masih 2G, 3G, enggak mungkin bisa menfasilitasi," tutupnya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak