Dihentikan Sementara, Progres Pelabuhan Warnasari Makin Tak Jelas

Paling tidak dievaluasi dulu oleh Walikota, dilihat dulu semua sisinya, supaya kita merencanakannya betul-betul terwujud," Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta.

Arief Apriadi
Jum'at, 05 Maret 2021 | 09:12 WIB
Dihentikan Sementara, Progres Pelabuhan Warnasari Makin Tak Jelas
Lahan Warnasari yang akan dibangun pelabuhan daerah. (Foto : Bantennews/Gilang).

SuaraBanten.id - Mimpi masyarakat Cilegon untuk memiliki pelabuhan harus tertunda sementara. Progres pembangunan Pelabuhan Warnasari kini dihentikan sementara pada kepemimpinan Helldy Agustian-Sanuji Pentamarta.

Wali Kota dan Wakil Wali Kota anyar itu menyebut ingin melakukan evaluasi secara menyeluruh terlebih dahulu terhadap proses pembangunan pelabuhan yang digadang sejak masa Tb Aat Syafa’at menjabat Walikota Cilegon.

“Paling tidak dievaluasi dulu oleh Walikota, dilihat dulu semua sisinya, supaya kita merencanakannya betul-betul terwujud, artinya disesuaikan dengan visi misi Helldy-Sanuji,” ujar Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta dikutip dari Bantennews --jaringan Suara.com, Jumat (5/3/2021).

Dia menyatakan sementra ini pihaknya masih menunggu arahan dari Walikota Cilegon, Helldy Agustian terkait keberlangsungan pembangunan Pelabuhan Warnasari tersebut.

Baca Juga:Jokowi Singgung Sosok Syekh Nawawi Al Bantani di Untirta Banten, Siapa Dia?

“Setelah dapat arahan kita akan berlari lagi. Perusahaan TPT juga perlu kita evaluasi, perlu kita panggil PT PCM-nya lebih intensif, kita perlu lihat MoU-nya, kita perlu lihat perusahaan TPT juga, kita juga perlu bicara dengan teman-teman birokrasi bagaimana rencana kita kedepan, jadi tidak asal perencanaannya,” kata Sanuji.

Sementara ini Sanuji mengaku belum bertemu dengan manajemen PT TPT. Sehingga pihaknya dalam waktu dekat bakal memanggil PT TPT dan PT PCM guna membahas perihal pembangunan Pelabuhan Warnasari.

“Ini kita juga belum bicara dengan TPT. Kita juga belum tahu perusahaannya qualified atau tidak, soalnya kan ini sekelas mengelola pelabuhan. Katanya kantor perusahaannya juga di ruko, itu qualified atau tidak kalau perusahaannya saja di ruko?. Nah makanya kita perlu bertemu, sementara ini kita belum bertemu, kan kita baru dinas empat hari,” ucapnya.

Dengan adanya evaluasi, pembangunan Pelabuhan Warnasari jelas akan kembali molor. Namun Sanuji menyatakan punya alasan kenapa pembangunan mega proyek tersebut perlu adanya evaluasi.

“Apa salahnya mundur, daripada gagal, lebih baik uang kita terselamatkan dari pada aset kita hilang, lebih baik kita selamatkan. Intinya ini bukan disetop, tapi kita evaluasi,” katanya.

Baca Juga:Resmikan Kampus Baru Untirta, Jokowi Ulas Tokoh Pergerakan di Banten

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini