SuaraBanten.id - Kasus Covid-19 di Kota Tangerang Selatan saat ini diklaim tengah dalam perkembangan yang . Pemda setempat, kini mendorong masyarakat untuk lebih disiplin terhadap protokol kesehatan Covid-19 dan gencarkan plasma konvalesen.
Hal itu diungkapkan oleh Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Dia menyebut, kasus Covid-19 di Tangsel sedang tinggi.
"Kasus Covid-19 di Tangsel sekarang lagi tinggi-tingginya. Makanya saya berharap masyarakat mengikuti protokol kesehatan pakai masker, jaga jarak, mencuci tangan,pola hidup bersih dan sehat, imunitas. Semuanya pasti memahami, pokoknya disiplin terhadap protokol kesehatan," kata Airin usai rapat di kantor PMI, Senin (18/1/2021).
Tak hanya disiplin terhadap protokol kesehatan, Pemkot Tangerang Selatan juga meminta para penyintas Covid-19 untuk berpartisipasi melakukan donor plasma konvalesen.
Baca Juga:Ajak Pelanggar Prokes Ziarah ke TPU Jombang, Satpol PP: Covid-19 Itu Nyata!
"Tangsel terutama PMI-nya sudah punya alat donor plasma konvlesen. Jadi bagi para alumni (penyintas covid) yang sudah sehat yang dulu pernah positif covid silahkan datang ke PMI Tangsel nanti akan dilakukan screaning dan lainnya. Mudah-mudahan memenuhi syarat. Karena ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama yang sedang mengalami covid-19 di rumah sakit," papar Airin.
PMI Tangsel sebelumnya sudah berhasil memproduksi 151 kantong plasma konvalesen dan sudah habis. Bahkan, kini sudah ada daftar tunggu yang meminta plasma konvalesen tersebut.
"Intinya yang sudah diproduksi plasma darahnya 151 kantong dan sudah terserap habis. Terbaru sudah ada 49 pendonor yang lolos screaning yang akan dilakukan donor untuk plasma konvalesen. Kita tahu, pendonor ini sibuk bekerja dan lainnya. Semuanya sudah habis. Sekarang lagi nunggu antrian, mereka meminta plasma konvalesen," terang Airin.
Lebih lanjut, Airin memaparkan, 151 kantong plasma konvalesen itu disalurkan ke 17 rumah sakit dan didominasi rumah sakit di luar daerah bahka hingga Semarang yang saat ini sedang waiting list plasma konvalesen.
Sedangkan untuk di Tangsel, hanya ada tiga rumah sakit yang berminat memanfaatkan plasma konvalesen.
Baca Juga:Usai Disuntik Vaksin Sinovac, Wali Kota Tangsel Airin Dijuluki Female Titan
Airin tak memaparkan jelas terkait rendahnya minat RS di Tangsel untuk memanfaatkan plasma kovalesen tersebut. Padahal, di Tangsel ada 17 RS rujukan khusus untuk menangani pasien Covid-19.
"Sesuai kebutuhan ya. Kita sudah tawarin ya dari beberapa RS yang kita sosialisasi dari PMI, Dinkes baru 3 (RS) ini. Bahwa untuk plasma konvalesen ini adalah ideal dari sedang ke berat. Misalnya diarah sedang ke berat atau ke yang ringan mungkin dianggap menurut dokternya atau yang lainnya belum ada plasma ya nggak dipakai, mungkin itu. Bisa jadi alasanya seperti itu," papar wali kota dua periode itu.
Terpisah, Koordinator Unit Donor Darah (UDD) PMI Tangsel dr Suhara Manullang mengatakan, rendahnya minat RS di Tangsel terhadap plasma konvalesen karena masih ada dokter yang belum setuju.
"Memang, belum semua dokter pun setuju, itu aja intinya. Karena namanya Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) itu yang menentukan. Itu aja sih intinya," kata Suhara melalui telpon seluler, Senin (18/1/2021).
Terkini, Tangsel termasuk dalam daerah yang ikut melaksanakan pencanangan gerakan nasional pendonor plasma konvalesen.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan para dokter untuk memanfaatkan plasma konvalesen yang diproduksi PMI Tangsel.
"Dengan adanya pencanangan itu dokter-dokter juga memahami upaya. Jadi tadi Dinkes sudah diperintahkan untuk sosialisasikan ke rumah sakit-rumah sakit," pungkasnya.
Kontributor : Wivy Hikmatullah