Sebar Berita Hoaks Polisi Rancang Bunuh HRS, Polda: Kami Cari Pelakunya!

"Kami akan lakukan pendalaman ini semuanya untuk kami cari siapa pelakunya. Karena ini sudah beredar luas di medsos," pungkasnya.

Agung Sandy Lesmana | Muhammad Yasir
Rabu, 09 Desember 2020 | 15:11 WIB
Sebar Berita Hoaks Polisi Rancang Bunuh HRS, Polda: Kami Cari Pelakunya!
Tangkap layar berita media online detik.com soal hacker bocorkan rencana pembunuhan HRS disebut hoaks. (dok polda metro jaya)

SuaraBanten.id - Polda Metro Jaya sedang memburu pelaku yang menyebarkan sebuah tangkapan layar berita media daring detik.com berjudul 'Viral...! Hacker Membocorkan Percakapan WhatsApp Prihal Upaya Pembunuhan HRS Oleh Anggota Polisi." Pasalnya, screenshot berita media online itu dianggap merupakan kabar bohong alias hoaks. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyangkal jika ada instruksi dari pimpinan untuk menghabisi nyawa Habib Rizieq Shihab. Menurutnya, judul berita yang mencatut nama media detik.com itu tidak benar. 

"Bahwa ada percakapan WA (WhatsApp) Pak Kapolda Metro Jaya dalam satu WA-nya ini saya jelaskan bahwa ini adalah berita tidak benar. Viral hoaks membocorkan WhatsApp perihal pembunuhan HRS oleh anggota kepolisian," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (8/12/2020).

Menurut Yusri, pihak kepolisian juga telah mengkonfirmasi langsung terkait judul berita tersebut kepada redaksi detik.com. Adapun, hasilnya dapat dipastikan bahwa redaksi detik.com tidak pernah memuat berita tersebut.

Baca Juga:Fadli Zon Ungkap Jasad Laskar FPI Mengenaskan: Ada Bekas-bekas Peluru

"Saya sudah konfirmasi ke media detik.com dari media pun menyatakan tidak pernah memberitakan seperti ini dan ini editan. Ini diedit karena media tersebut tidak pernah mengeluarkan berita ini," katanya.

Atas temuan tersebut, Yusri menyampaikan bahwa pihaknya akan menyelidiki siapa pelaku pembuat dan penyebar hoaks tersebut. Terlebih, menurutnya informasi tidak benar itu telah beredar luas di media sosial.

"Kami akan lakukan pendalaman ini semuanya untuk kami cari siapa pelakunya. Karena ini sudah beredar luas di medsos," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini