SuaraBanten.id - Kabupaten Tangerang tengah menghadapi banyaknya pengangguran usai gelombang PHK akibat dampak pandemi Covid-19.
Hal ini dibarengi dengan minimnya tenaga kerja atau angkatan muda dengan keterampilan yang mumpuni. Hal ini ditunjukkan dengan catatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tangerang.
Data tersebut menunjukkan jumlah kelulusan sekolah menengah atas setiap tahunnya mencapai 57 ribu siswa.
Namun, mayoritas lulusan ternyata tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dan memilih untuk langsung terjun bekerja ke beberapa pabrik.
Baca Juga:12 November, Positif Covid-19 Kaltim Tembus 235 Kasus, 100 di Samarinda
“Sementara lapangan pekerjaan di Kabupaten Tangerang sekarang mulai menyempit lantaran dihantam pandemi saat ini,” kata Kepala Cabang Dinas (KCD) Disdikbud Tangerang Moch Bayuni saat ditemui wartawan, Rabu (11/11/2020).
Bayuni juga menyebut, data tersebut jadi tantangan tersendiri bagi lulusan untuk bersaing dan berkompetisi di dunia industri.
Ia juga mengatakan, lulusan SMA atau sederajat diarahkan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Terlebih, data Badan Pusat Statistik (BPS) Banten, Kabupaten Tangerang menempati rangking pertama jumlah pengangguran terbuka se Provinsi Banten pada Agustus 2020.
"Tantangan ini harus dijawab generasi muda untuk terus meningkatkan kualitas diri,’” ujarnya melansir Bantennews (jaringan Suara.com).
Baca Juga:Alhamdulillah! Pasien Sembuh Covid-19 di Sumut Jadi 11.509 Orang
Meski demikian, ia tetap berpesan agar pelajar SMA di Kabupaten Tangerang bisa belajar dengan giat meskipun sistem pendidikan saat ini masih berlangsung secara daring.
“Saya harap akan lahir pelajar-pelajar berprestasi asal Kabupaten Tangerang ini. Ketahuilah bahwa kemiskinan, keterpurukan bisa diatasi dengan satu solusi yakni pendidikan,” pungkasnya.