18 Jurnalis Hilang Usai Demo Ricuh Tolak UU Cipta Kerja, Siapa Saja?

Beberapa perangkat kerja milik jurnalis juga dirampas oleh oknum anggota polisi.

Pebriansyah Ariefana | Muhammad Yasir
Jum'at, 09 Oktober 2020 | 06:33 WIB
18 Jurnalis Hilang Usai Demo Ricuh Tolak UU Cipta Kerja, Siapa Saja?
Petugas Pemadam Kebakaran dibantu warga memadamkan api yang menghanguskan bangunan bioskop Grand Theater di kawasan Senen, Jakarta, Kamis (8/10/2020) malam. [ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso]

SuaraBanten.id - Belasan jurnalis hilang usai demo ricuh Tolak UU Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020). Demo ini sampai malam dan berakhir dengan bakar-bakaran fasilitas publik.

Selain itu, beberapa perangkat kerja milik jurnalis juga dirampas oleh oknum anggota polisi.

Pengacara LBH Pers Ahmad Fathanah mengatakan bahwa dari 18 orang.

Ke-17 di antaranya merupakan jurnalis dari berbagai Pers Mahasiswa atau Persma.

Baca Juga:Ruhut: Badai Demo UU Cipta Kerja Sudah Berlalu, Apa Hasilnya Ya?

Sedangkan, satunya merupakan jurnalis media online Merahputih.com atas nama Ponco Sulaksono.

"Persma kurang lebih 17 orang," kata Ahmad di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis malam.

Selain itu, sejumlah perangkat kerja milik jurnalis juga dilaporkan dirampas oleh oknum anggota polisi.

Salah satunya, yakni memori kamera miliki jurnalis Suara.com atas nama Peter Rotti.

Memori kamera milik Peter dirampas oleh oknum anggota polisi lantaran merekam tindakan represif mereka saat memukuli peserta demostrasi di sekitar Halte Transjakarta Bank indonesia.

Baca Juga:Mahfud MD Sebut Ada Hoaks Soal UU Ciptaker, Ini Penjelasannya

Bahkan, Peter sempat diseret dan dianiaya hingga mengalami luka lebam.

"HP wartawan CNNIndonesia.com, Thohirin diambil polisi," imbuh Ahmad.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini