SuaraBanten.id - Seorang pria warga Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang berinisial J (50) sejatinya telah dilaporkan pada 19 Agustus lalu terkait kasus pencabulan terhadap anak tetangganya sendiri.
Kronologi kejadian berawal dari J yang membujuk korban yang berusia 21 tahun dengan modus ramalan tentang jodohnya. Meski berkali-kali ditolak, J tak mau menyerah.
“Saya memang sering dikasih tahu sama warga sini, hati-hati sama dia. Tapi kan saya enggak punya bukti apa-apa buat sekedar negurnya aja,” ujar orang tua korban, D, kepada Bantenhits.com (jaringan Suara.com).
Seakan tak mau berhenti, J mengancam jika korban tak mau diramal maka jodohnya akan sulit ditemukan. Korban lantas luluh.
Baca Juga:Proyek Tol Bandara Pesisir Tangerang, di Mana Saja Tanah yang Dibebaskan?
Usai termakan rayuan J, korban dibawa ke sebuah kebun kosong yang tak jauh dari rumah pria paruh baya ini. Di sana, J mulai melancarkan aksinya dengan seolah-olah meramal jodoh melalui telapak tangan korban. Ia juga menyuruh korban meminum air yang katanya mempermudah jodoh.
“Jadi anak saya cerita bahwa dia diminta untuk minum air putih dari dia yang sudah dijampi-jampi. Katanya air itu diminum supaya cepat dapat jodoh,” ujar D.
Tiba-tiba, J langsung mendekap korban hingga korban tak berdaya. Tenaga korban tidak sebanding dengan jaidil yang berpostur besar.
“Anak saya sempat nolak, tapi dipaksa terus sama dia. Kata anak saya, kalau enggak mau, nanti air yang sudah diminum tidak berkhasiat,” tutur D.
Perbuatan bejat pelaku diketahui orang tua korban setelah mereka melihat adanya gelagat mencurigakan dari anaknya. D menyebut, Mawar sering tidak mau makan dan tidak mau segera tidur usai korban mengalami tindakan pencabulan.
Baca Juga:Mengintip Rahayu Saraswati Lari Pagi
“Ada satu minggu setelah kejadian itu, anak saya enggak bisa tidur. Dia bulak balik ke WC terus, itu posisinya sudah begitu (dicabuli). Sempet saya tanyain, tapi anaknya enggak mau ngaku,” ucap D.
- 1
- 2