Detik-detik 2 WNI Ditembak Mati di Malaysia karena Burung Murai

Kedua WNI itu ditembak mati juga dengan alasan merebut senjata petugas.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 25 Agustus 2020 | 13:27 WIB
Detik-detik 2 WNI Ditembak Mati di Malaysia karena Burung Murai
Petugas APMM merilis jika mereka berhasil menggagalkan penyelundupan 90 bakul yang berisi satwa burung murai. Total barang diperkirakan 290 ribu RM atau mencapai Rp 1 milyar. (Foto: Facebook Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia)

SuaraBanten.id - Dua warga negara Indonesia ditembak mati di laut Malaysia, tepatnya di Johor. Mereka ditembak mati Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) karena menyelundupkan burung murai.

Kedua WNI itu ditembak mati juga dengan alasan merebut senjata petugas.

Kedua WNI itu ditembak mati diduga menyelundupkan burung Murai dari perairan Tanjung Kelesa di Bandar Penawar, Johor Bahru, Senin (24/8/2020).

Pengarah Maritim Negeri Johor, Laksamana Maritim Pertama Nurul Hizam Zakaria bercerita kapal WNI itu dicegat.

Baca Juga:2 WNI Ditembak Mati di Johor karena Rebut Senjata Penjaga Pantai Malaysia

Lalu APMM menemukan dua pria setempat bersama dengan 90 keranjang berisi burung yang dilindungi seperti Murai Batu dan Murai Kampung.

Perahu tersangka sedang menunggu kapal fiber lain untuk memindahkan burung-burung itu, sebelum diselundupkan ke Malaysia.

Kapal pertama yang ditahan menemukan dua orang warga Malaysia. Sedangkan perahu kedua berisi 3 pria Indonesia yang semuanya merupakan tahanan berusia antara 40 dan 62 tahun.

Hasil pemeriksaan menemukan bahwa kapal tersebut membawa sekitar 90 keranjang berisi burung Murai Batu dan Murai Kampung yang sedang menunggu kapal lain dan diyakini hewan itu akan diselundupkan ke Indonesia.

Begitu kapal kedua dari Indonesia tiba, anggota Maritim Malaysia langsung terjun ke kapal untuk memeriksa.

Baca Juga:Malaysia Tembak Mati 2 WNI di Laut, Jenazahnya Dipulangkan Hari Ini

Menyadari keberadaan aparat, perahu terus melaju dan melaju secara berbahaya serta mencoba menabrak kapal patroli Maritim Malaysia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak