Penjual Gula di Atas Rp 12.000 Per Kg di Banten akan Ditangkap Polisi

Janji itu dikeluarkan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Banten.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 08 April 2020 | 15:33 WIB
Penjual Gula di Atas Rp 12.000 Per Kg di Banten akan Ditangkap Polisi
Direskrimsus (Polda Banten, Kombes Nunung Syaifuddin bersama Disperindag Provinsi Banten saat melakukan pengecekan ketersediaan bahan baku gula di pabrik gula rafinasi yang ada di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Rabu (8/4/2020) siang. (Dok ist)

Keempat pabrik gula rafinasi yang mendapat penugasahan dari Kemendag untuk memproduksi gula konsumsi atau gula kristal putih, meliputi PT. Permata Dunia Sukses Utama (Ciwandan, Kota Cilegon), PT. Sentra Usahatama Jaya (Ciwandan, Kota Cilegon), PT Angel (Bojonegara, Kabupaten Serang) dan PT Berkah Manis Makmur (Cikande, Kabupaten Serang).

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Provinsi Banten, Babar Suharto menambahkan, jika pihaknya akan terus melakukan pemantauan kepada keempat pabrik gula rafinasi yang sudah mendapat penugasan khusus dari Kemendag untuk memproduksi gula konsumsi atau gula kristal putih agar tidak terjadi kelangkaan gula ditengah wabah covid-19 yang melanda Indonesia.

"Dasarnya itu surat penugasan. Pabrik gula rafinasi tidak boleh memproduksi gula kristal putih tanpa ada penugasan. Nanti kita pantau semua," kata Babar.

Menurutnya, ditugaskannya pabrik-pabrik gula rafinasi untuk memproduksi gula kristal putih untuk menjaga agar tidak terjadi kelangkaan gula di pasaran. Hal itu dikarenakan sejumlah pabrik-pabrik gula yang khusus memproduksi gula konsumsi untuk diedarkan dipasaran saat ini sedang mengalami kekurangan bahan baku lokal.

Baca Juga:Harga Gula Pasir Merangkak Naik, Pemkab Bantul Janjikan Mei Sudah Stabil

"Yang dipasaran sekarang itu bukan hasil produksi rafinasi, itu gula rakyat, gula tebu. Itu diproduksi di Sumatera, ada yang dari Jawa Tengah. Saat ini mereka sedang kekurangan bahan baku, panen tebu nya berkurang. Sementara pabrik rafinasi itu bahan bakunya import, pakai raw sugar. Jadi bisa cepet, nggak harus menunggu, datang bahan baku langsung bisa diproduksi, langsung jadi," ungkapnya.

Untuk itu, Kadisperindag Banten pun menegaskan, dengan ditugaskannya pabrik-pabrik rafinasi untuk memproduksi gula konsumsi, maka bisa dipastikan ketersedian gula bagi masyarakat aman sampai nanti hari Lebaran Idul Fitri.

"Jadi sekarang kondisi dipasaran harusnya sudah normal, karena di gelontrokan oleh bulog, dan ditambah pabrik rafinasi juga memproduksi gula kristal putih. Jadi inshaallah stok aman sampai lebaran nanti," ujarnya.

Sementara itu, Manajemen PT Sentra Usahatama Jaya (SUJ), Suroso mengaku, jika pihaknya mendapat tugas dari Kemendag untuk memproduksi sebanyak 20 ribu ton gula konsumsi sampai periode akhir Mei 2020. Sehingga pihaknya akan memproduksi gula kristal putih sebanyak 30 persen dari total kapasitas produksi per harinya.

"Kapasitas produksi kita biasanya di 1600 ton perhari. Dan kita per hari akan memproduksi 400 ton untuk gula kristal putih, dan sisanya tetap gula rafinasi yang peruntukkannya untuk perusahaan-perusahaan," kata Suroso.

Baca Juga:Langka, Ibu-ibu di Kendari Ngeluh Harga Gula Pasir Tembus Rp 20.000/Kg

Diakuinya, meski Indonesia saat ini sedang dilanda wabah covid-19, namun hal itu tidak banyak memberikan dampak terhadap produksi pabrik-pabrik gula yang ada di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak