SuaraBanten.id - Gubernur Banten Wahidin Halim mengumumkan warga Banten positif virus corona bertambah, Senin (16/3/2020) malam menjadi 5 orang. Salah satunya warga Ciledug, Kota Tangerang. Pasien virus corona lain ada di Pondok Aren Tangerang Selatan, Ciledug Kota Tangerang, Kelapa Dua dan Curug Kabupaten Tangerang.
Hal itu dipastikan Wahidin dalam pengumumannya di akun instagram pribadinya, @wh_wahidinhalim, Senin malam. Wahidin menjelaskan dari 5 orang itu, 1 orang meninggal dunia. Warga Banten positif virus corona meninggal dunia dari Pondok Aren, Tangerang Selatan.
"Gubenur banten mengabarkan kepada masyarakat. Bahwa positif terkena virus corona 5 orang warga Banten. 2 orang tinggal di kecamatan Kepala Dua, 1 orang tingggal di Kecamatan Curug (Kabupaten Tangerang), 1 orang tinggal di kecamatan Ciledug, dan satu orang lagi di kecamatan Pondok Aren," kata Wahidin.
Lockdown
Baca Juga:27 Warga Positif Corona Tersebar di Medsos, Walkot Depok: Klarifikasi Dulu
Pemprov Banten kini mempertimbangkan untuk menerapkan status lockdown di provinsi paling barat Pulau Jawa tersebut. Namun Gubernur Banten Wahidin Halim mengakui keputusan tersebut bukanlah hal yang mudah untuk diterapkan.
"Kita sudah bicarakan, tapi tidak gampang. Kalau lockdown ada pertimbangan khusus, karena menyangkut inflasi, menyangkut ekonomi, menyangkut juga interaksi sosial, tentunya kita analisis sebelum kita laporkan," katanya di Pendapa Gubernur Banten, Kota Serang pada Senin (16/03/2020).
Menurutnya, jika lockdown diterapkan, banyak pertimbangan yang tentunya bisa mengganggu banyak aspek, seperti kegiatan sosial ekonomi. Dia mencontohkan, aktivitas Kabupaten Lebak yang kerap bepergian ke daerah Jakarta menggunakan KRL akan terhenti. Begitu pula masyarakat di wilayah Tangerang yang bekerja di Jakarta, maka tidak bisa masuk kerja di kantornya.
"Karena potensi sektor ekonomi kita terkoneksi antara satu daerah dengan daerah lain. Kayak Lebak itu kan, mobilisasinya ke Jakarta. Aktivitas sosial masyarakat Banten dari Jakarta juga sebaliknya pulang ke Banten."
Ia melanjutkan, jika nanti lockdown diterapkan, maka membutuhkan kesiapsiagaan personel TNI/Polri hingga tenaga medis untuk menjaga keamanan lingkungan, perkantoran, hingga jalur keluar masuk suatu daerah.
Baca Juga:Ajak Kerja dari Rumah, Mendikbud: Corona Bukan Virus yang Bisa Diremehkan
"Nanti akan kita rapatkan, karena memerlukan TNI, Polisi. (Keamanan) menjadi pertimbangan lain."
Selain itu, Pemprov Banten juga mengaku kekurangan masker dan alat pelindung diri (APD) sesuai standar penanganan Virus Corona atau Covid-19. Meski begitu, dia berjanji akan segera memenuhi kekurangan tersebut.
"Kaya APD, masker, sedang kita rumuskan. APD sendiri juga masih kurang. Dari (pemerintah) pusat belum turun, dari kita juga kurang," ujarnya.
Untuk diketahui, Pemprov Banten menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19. Seluruh jenjang pendidikan pun mulai meliburkan diri mulai Senin (16/3/2020) hingga dua pekan ke depan. Bahkan, Wahidin juga menyatakan empat warganya positif terinfeksi Virus Corona dan sudah ditangani di RSPI Sulianti Suroso dan RS Persahabatan, Jakarta.
Kontributor : Yandhi Deslatama