Prihatin Guru Honorer Tinggal di WC, Warga Inisiatif Kumpulkan Sumbangan

Menurut Sekcam Cigeulis, Encep Hadikusumah, Nining dan Eby merupakan keluarga tidak mampu.

Chandra Iswinarno
Selasa, 16 Juli 2019 | 16:31 WIB
Prihatin Guru Honorer Tinggal di WC, Warga Inisiatif Kumpulkan Sumbangan
Guru Nining (berkerudung hitam) saat menerima tamu di kediamannya. [Suara.com/Yandhi Deslatama]

SuaraBanten.id - Prihatin dengan nasib yang dialami guru honorer Nining beserta keluarganya yang tinggal seatap dengan WC sekolah, warga Desa Karyabuana secara sukarela mengumpulkan sumbangan untuk membantu beban guru tersebut.

Inisiatif tersebut dilakukan pegawai Kecamatan Cigeulis, pengurus Desa Karyabuana dan pihak sekolah SDN Karyabuana 3, Kabupaten Pandeglang yang mengumpulkan dana secara swadaya.

"Kami sepakat dengan guru-guru membantu mendirikan rumah. Kebetulan mereka memang memiliki tempat dan kami bantu bangun rumah layak huni. Pembangunan itu dari swadaya kami, ngobrol-ngobrol dari karyawan kami di kecamatan dan kantor desa juga," kata Sekretaris Camat (Sekcam) Cigeulis Encep Hadikusumah pada Selasa (16/07/2019).

Menurut Encep, Nining dan Eby merupakan keluarga tidak mampu. Dia mengemukakan Nining tidak memiliki dana untuk memperbaiki rumahnya yang telah roboh. Lantaran, penghasilan Nining sebagai guru Honorer hanya Rp 350 ribu per bulan dan itu pun dibayarkan setiap tiga bulan sekali.

Baca Juga:Guru Honorer Tinggal di Toilet Sekolah, Bupati Pandeglang Marahi Camat

Guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sang suami, Eby (46), membantu Nining dengan menjaga warung jajanan anak-anak sekolah.

"Bapak Eby dan Ibu Nining ini termasuk dari keluarga tidak mampu. Membuat rumah di luar tidak mampu, akhirnya memanfaatkan tempat itu. Sehingga memudahkan akses dia sambil jualan untuk anak-anak sekolah disana," terangnya.

Rumah berukuran sekitar tiga kali enam meter yang kini ditempati keluarga Nining berdampingan dan satu atap dengan toilet sekolah.

Dapurnya jadi satu dengan toilet guru dan siswa. Kemudian kamar dan ruang tamu sekaligus warungnya disekat menggunakan triplek tipis. Hanya barang elektronik yang dimiliki keduanya hanya televisi dan ricecooker.

"Tidak layak pada umumnya ditinggali oleh manusia karena disitu tempat WC. Dan kebetulan memang ketidak mampuan Bu Nining, karena guru honorer," jelasnya.

Baca Juga:Guru Honorer yang Tinggal di WC Sekolah Akan Dibuatkan Rumah

Kontributor : Yandhi Deslatama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini