Rumah Enok Ipah sendiri berada tepat ada di ujung jembatan, di pinggir aliran Sungai Cisekeut. Enok bercerita, suaminya yang ikut menemukan mayat dalam karung tidak nafsu makan hingga saat ini.
"Suami saya kan nelayan. Ngakunya masih nyium bau mayit (jenazah) sampai sekarang. Enggak nafsu (makan)," jelasnya.
Sebelumnya, Tim Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKFM) Rumah Sakit dr. Drajat Prawiranagara (RSDP) Serang menemukan luka-luka yang mirip pada dua mayat dalam karung yang ditemukan di Pandeglang. Kemiripan itu yakni kedua mayat terdapat luka sayatan di bagian perut.
Kepala IKFM RSUD dr Drajat Prawiranegara, dr Budi Suhendar mengatakan hasil pemeriksaan sementara Tim Forensik ada kemiripan dengan mayat yang ditemukan di dalam karung di pinggir Pantai Karibea, Desa Tegal Papak, Pagelaran.
Baca Juga:Nelayan Panimbang Masih Trauma Bau Mayat dalam Karung
"Bahwa ada kemiripan dengan korban sebelumnya dalam hal luka sayat di perut dan juga bungkus karung, batu tidak ada, hanya tali isolasi di seluruh tubuh," kata dr Budi saat dikonfirmasi.
Selain itu, pada bagian kepala mayat yang berjenis kelamin laki-laki dewasa itu juga ditemukan luka akibat kekerasan tajam, memar-memar di bagian kepala sama seperti mayat dalam karung yang ditemukan beberapa hari lalu.
"Kondisi jenazah dalam keadaan membusuk, identifikasi masih di upayakan oleh tim forensik karena badannya rusak," katanya seperti dikutip Bantennews.co.id - jaringan Suara.com.
Kontributor : Yandhi Deslatama
Baca Juga:10 Jenazah Korban Tsunami di Puskesmas Panimbang Wisatawan