Mengaku Allah hingga Dihukum Penjara, Kisah Ratu Kerajaan Ubur-ubur

Aku mohon, Presiden Erdogan, kembalikanlah kitab kami, kitab para Raja Galuh Galilea, yang merupakan peninggalan rasul kepada kami," tutur Aisyah kala itu.

Reza Gunadha
Sabtu, 30 Maret 2019 | 19:04 WIB
Mengaku Allah hingga Dihukum Penjara, Kisah Ratu Kerajaan Ubur-ubur
MUI Kota Serang dan Polres Serang Kota sedang mediasi dengan pimpinan Kerajaan Ubur-ubur. (Qizink/BantenNews.co.id)

”Kalau seperti itu, Islam sudah ternodai,” tukasnya.

Siti Aisyah, Ratu Kerajaan Ubur-ubur. [dok.Tino TS]
Siti Aisyah, Ratu Kerajaan Ubur-ubur. [dok.Tino TS]

Pesan ke Erdogan dan Jokowi

Setelah memicu kehebohan, Aisyah semakin menjadi buah bibir karena menyebarkan video yang berisi pengakuannya sebagai rasul atau pelayan Tuhan untuk mengembalikan kejayaan Indonesia di dunia.

Bahkan, melalui videonya, Aisyah menyebar sejumlah pesan pernyataan kepada tokoh-tokoh seperti Presiden Jokowi maupun Presiden Turki Reccep Tayib Erdogan.

Baca Juga:Sibuk Jadi Timses Prabowo, Sekjen Berkarya Dapat Kejutan dari Keluarga

Pada salah satu videonya, Aisyah mengatakan dirinya adalah pemilik sah tanah Indonesia maupun dunia. Untuk membuktikan klaimnya, Aisyah mengatakan seluruh peninggalan kedigdayaannya ada di tanah Turki.

Karenanya, ia meminta Presiden Erdogan membuka rahasia profetik dirinya yang ada di Turki. Rahasianya tersebut, kata Aisyah, berada dalam kitab ”Sepuh Raja Galuh Galilea”.

”Aku mohon, Presiden Erdogan, kembalikanlah kitab kami, kitab para Raja Galuh Galilea, yang merupakan peninggalan rasul kepada kami. Tolonglah, kembalikan pedangku, rambutku, gigiku, dan kitabku. Semuanya, kembalikan kepada kami,” pintanya.

Sementara dalam video yang dibuatnya pada tanggal 20 Juni 2018, Aisyah mengakui dirinya sebagai rasul terakhir. Ia meminta Presiden Jokowi dan masyarakat mengakui statusnya sebagai rasul kalau tak mau terkena karma.

Aisyah, dalam video berdurasi 25 menit tersebut, merangkai sejumlah fakta sejarah untuk menjadi dasar status dirinya.

Baca Juga:Rio Dewanto Harap Asosiasi Film Bisa Sejahterakan Para Pelaku Film

”Videoku khusus untuk Presiden Jokowi, beserta TNI/Polri, yang diberi mandat Bapak Soekarno untuk melindungi pewaris kunci Pancasila,” tuturnya.

REKOMENDASI

News

Terkini