Andi Ahmad S
Jum'at, 05 Desember 2025 | 21:41 WIB
Ilustrasi PLTB di Banten Akan Segera Dibangun [Ist]
Baca 10 detik
  • Banten mengembangkan PLTB 200 MW di pesisir selatan (Ujung Kulon–Pelabuhan Ratu) untuk percepatan EBT dan menekan emisi gas rumah kaca.

  • Investor membutuhkan minimal setahun untuk penelitian data angin akurat sebelum konstruksi PLTB dimulai, demi menghindari kerugian pembangunan.

  • Pengembangan PLTB dan tenaga surya (400 MW) di Banten termasuk dalam rencana PLN dan akan terhubung ke sistem Jamali untuk pasokan listrik regional.

SuaraBanten.id - Kabar gembira bagi para pecinta lingkungan dan pendukung energi bersih. Provinsi Banten tidak mau kalah dengan Sulawesi Selatan yang terkenal dengan PLTB Sidrap-nya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten kini tengah tancap gas menyiapkan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) atau tenaga angin di kawasan pesisir selatan.

Langkah progresif ini diambil sebagai bagian dari strategi percepatan Energi Baru Terbarukan (EBT) guna menekan emisi gas rumah kaca yang kian mengkhawatirkan.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten, Ari James Faraddy, membocorkan bahwa proyek ambisius ini akan membentang dari batas Taman Nasional Ujung Kulon hingga ke Pelabuhan Ratu.

Tak main-main, kapasitas yang ditargetkan mencapai sekitar 200 megawatt (MW). Angka ini cukup masif untuk menyuplai kebutuhan listrik ramah lingkungan di wilayah Jawa bagian barat.

“Sudah ada yang akan melakukan investasi di sana,” ujarnya, dilansir dari Antara, Jumat (5/12/2025).

Membangun kebun angin tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ari menjelaskan bahwa investor saat ini telah memasang instrumen monitoring canggih di lokasi untuk mengukur kecepatan dan ketinggian angin.

Ari menekankan bahwa data angin harus sangat presisi karena sifat angin yang fluktuatif. Salah perhitungan bisa berakibat fatal pada efisiensi turbin.

“Tenaga bayu ini tidak sembarangan, tidak bisa hanya seminggu memasang alat. Harus berbulan-bulan, bahkan minimal satu tahun,” katanya.

Baca Juga: 4 Spot Wisata Hits di Kecamatan Tangerang Buat Liburan Akhir Tahun Low Budget

Investor harus memastikan detail teknis seperti ketinggian menara turbin yang pas dengan karakteristik angin di lokasi tersebut.

“Harus tahu ketinggian berapa meter, kecepatannya berapa. Jangan sampai kita menempatkan PLTB di sini dan ketinggiannya 10 meter, ternyata angin yang paling concern-nya 12 meter. Salah lagi. Pembangunan sudah mahal,” tegasnya.

Ternyata, Banten bukan hanya melirik angin. Potensi energi matahari juga sedang digarap serius. Ari mengungkapkan bocoran lain yang tak kalah heboh: rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) raksasa.

“Nanti ada investor akan membangun pembangkit tenaga surya terbesar di Indonesia, 400 MW rencananya di Lebak,” ungkapnya.

Load More