Andi Ahmad S
Kamis, 16 Oktober 2025 | 16:31 WIB
Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Dini Fitria (Instagram/sman_1cimarga)
Baca 10 detik
  • Mogok siswa SMAN 1 Cimarga dipicu akumulasi kegeraman atas Kepsek yang arogan dan sering melakukan kekerasan verbal serta fisik.

  • Aksi mogok adalah protes murni terhadap perilaku Kepsek, bukan pembelaan terhadap siswa yang tertangkap merokok.

  • Kepala Sekolah menciptakan lingkungan belajar yang penuh ketakutan, ketidaknyamanan, dan sering mengganggu proses KBM.

SuaraBanten.id - Kasus mogok sekolah massal yang dilakukan ratusan siswa SMAN 1 Cimarga baru-baru ini menyita perhatian publik.

Awalnya, aksi ini disalahartikan sebagai bentuk pembelaan terhadap seorang rekan yang tertangkap merokok dan berujung ditampar oleh Kepala Sekolah (Kepsek), Dini Fitria.

Namun, pengakuan serentak dari para siswa membongkar fakta yang lebih dalam aksi tersebut adalah puncak kegeraman atas perilaku Kepsek yang dianggap arogan, sensitif, dan kerap melontarkan kata-kata kasar selama menjabat.

Protes ini adalah akumulasi rasa tidak nyaman yang sudah terpendam lama.

Berikut adalah 6 alasan utama yang diungkapkan oleh para siswa terkait aksi mogok dan kekesalan mereka terhadap Kepala Sekolah Arogan, Dini Fitria:

1. Puncak Emosi Kekerasan Fisik sebagai 'Garis Akhir'.

Meskipun bukan tujuan utama mogok, insiden penamparan terhadap siswa berinisial ILP yang kedapatan merokok menjadi pemicu yang menyulut bara api kemarahan. Bagi siswa, ini adalah bukti nyata tindakan berlebihan yang tidak mencerminkan sikap seorang pendidik.

Seorang siswa kelas XII berinisial A (17) menjelaskan bahwa aksi ini adalah puncak kegeraman siswa-siswi karena kita tuh mendam apa yang sering beliau (Dini Fitria) lakukan.

2. Didera Kekerasan Verbal dan Kata-Kata Kasar

Baca Juga: Kepsek Penampar Siswa di SMAN 1 Cimarga Diaktifkan Kembali, Ini Alasan Mengejutkan Andra Soni

Faktor yang paling sering disorot oleh para siswa adalah pola komunikasi Kepsek yang dinilai merusak mental. Kekerasan Verbal ini disebut sudah menjadi kebiasaan, jauh lebih sering terjadi daripada kekerasan fisik.

Kepala SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten Dini Fitria (kanan) dan salah satu siswa kelas XII, Indra Lutfiana Putra (17), saling menyampaikan permintaan maaf di Kota Serang, Rabu (15/10/2025) [Suara.com/ANTARA]

Siswa kelas XI berinisial B (16) menuturkan bahwa dirinya sering mendapatkan kekerasan verbal.

"Sering, bukan kekerasan fisik, hanya verbal dari mulut. Kalau fisik baru kemarin, kalau verbal uh sering banget. Kalau ada siswa yang salah, ada siswa gag merokok, ga pantas lah ditendang, dikatain anjing, goblok." ungkapnya.

3. Merasa Tertekan dan Takut Setiap Waktu

Prilaku Kepala Sekolah Dini Fitria yang sensitif dan mudah marah menciptakan lingkungan belajar yang tidak nyaman dan penuh ketakutan. Siswa merasa tidak bisa fokus belajar karena selalu dihantui rasa cemas.

B (16) mengungkapkan perasaannya dan rekan-rekannya.

Load More