Andi Ahmad S
Kamis, 16 Oktober 2025 | 16:31 WIB
Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Dini Fitria (Instagram/sman_1cimarga)
Baca 10 detik
  • Mogok siswa SMAN 1 Cimarga dipicu akumulasi kegeraman atas Kepsek yang arogan dan sering melakukan kekerasan verbal serta fisik.

  • Aksi mogok adalah protes murni terhadap perilaku Kepsek, bukan pembelaan terhadap siswa yang tertangkap merokok.

  • Kepala Sekolah menciptakan lingkungan belajar yang penuh ketakutan, ketidaknyamanan, dan sering mengganggu proses KBM.

"Kami merasa selalu ada tekanan, padahal kami ingin belajar nyaman, tentram, kalau ada beliau kami selalu merasa takut karena prilakunya itu."

4. Mengganggu Proses Belajar Mengajar (KBM)

Prilaku marah Kepsek seringkali tidak terduga dan mengganggu jadwal akademik. Siswa mengaku kegiatan belajar mengajar (KBM) mereka terhenti karena intervensi mendadak dan tidak jelas.

B (16) memberikan contoh "Kadang kami terganggu, misalnya lagi belajar tiba-tiba dia datang terus marah-marah ga jelas, kita tuh lagi belajar disuruh keluar mungut sampah, kan mengganggu KBM namanya, kan bisa mungutin sampah itu selesai KBM." ungkapnya.

"Dia datang tiba-tiba terus melontarkan kata-kata kasar, dia nyuruh kita keluar, memberhentikan jam belajar." tambahnya.

5. Menepis Narasi 'Membela Perokok'

Penampakan spanduk mogok sekolah SMAN 1 Cimarga, Senin 13 Oktober 2025. [Yandi Sofyan/SuaraBanten.id]

Siswa merasa sedih karena aksi protes murni mereka terhadap kekerasan di sekolah disalahartikan di media sosial sebagai pembelaan terhadap tindakan merokok yang jelas-jelas melanggar aturan. Mereka ingin meluruskan narasi ini.

6. Protes Diinisiasi Sendiri Setelah 'Ditantang' Keluar

Aksi mogok ternyata bukan direncanakan sebagai demo dari awal, melainkan inisiatif spontan setelah sang Kepsek diduga menantang siswa untuk angkat kaki jika tidak setuju dengan aturannya.

Baca Juga: Kepsek Penampar Siswa di SMAN 1 Cimarga Diaktifkan Kembali, Ini Alasan Mengejutkan Andra Soni

"Setelah kejadian itu (penamparan) di hari Jumat , itu bukan demo, itu spontan kita dikumpulkan oleh ibu kepsek, disuruh kumpul di lapangan, kata dia semua siswa harus kumpul di lapangan. Terus dia bilang 'kalau ga mau ikut aturan silahkan keluar'." jelas B.

Load More