Hairul Alwan
Rabu, 17 September 2025 | 07:35 WIB
Dorektur PT Krakatau Steel, Akbar Djohan dan Kepala BGN, Dadan Hindayana berbincang saat peresmian dapur MBG dari baja modular, Selasa 16 September 2025. [Istimewa]

SuaraBanten.id - PT Krakatau Steel meresmikan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) pertama yang dibangun menggunakan teknologi struktur baja modular di Cilegon, Selasa 16 September 2025. Peresmian tersebut menjadi panggung bagi Krakatau Steel memamerkan solusi inovatif dalam mendukung salah satu program prioritas nasional.

Pembuatan dapur MBG dari baja modular yang dilakukan PT Krakatau Steel juga sekaligus membuktikan kemandirian produk dalam negeri.

Inisiatif ini merupakan demonstrasi industri baja nasional dapat menjadi motor penggerak dalam percepatan pembangunan infrastruktur sosial yang efisien, modern, dan adaptif khususnya soal pembangunandapur MBG dari baja modular.

Dukungan Konkret untuk Asta Cita

Peresmian dapur MBG ini menjadi tonggak penting dalam dukungan BUMN terhadap agenda pemerintah. Direktur Utama PT Krakatau Steel, Akbar Djohan, menegaskan bahwa langkah ini adalah wujud nyata komitmen perusahaan.

"Peresmian dapur Makan Bergizi Gratis modular Krakatau Steel dan penandatanganan nota kesepahaman dengan Badan Gizi Nasional sekali lagi merupakan wujud nyata Perseroan dalam mendukung percepatan realisasi Asta Cita Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto,” jelas Akbar Djohan.

Inovasi Baja Modular dan Pameran Produk Dalam Negeri

Kunci dari proyek ini adalah penggunaan struktur baja modular dari PT Krakatau Baja Konstruksi. Teknologi ini memungkinkan pembangunan dapur diselesaikan hanya dalam 3-4 minggu, sebuah kecepatan yang menarik perhatian Badan Gizi Nasional (BGN) untuk implementasi skala nasional.

“Kedatangan kami disini bukan karena sekedar meresmikan SPPG, tapi Krakatau Steel menawarakan hal yang menarik yaitu struktur baja modular yang dapat membantu Badan Gizi Nasional mempercepat implementasi program makan bergizi di seluruh Indonesia, yang mana Krakatau Steel dapat membangun SPPG hanya dalam waktu 3 – 4 minggu saja,” ujar Kepala BGN, Dadan Hindayana.

Baca Juga: Kok Bisa Makanan Basi Lolos? Ombudsman Bongkar Titik Rawan Program Makan Bergizi Gratis di Banten

Akbar Djohan menambahkan, keunggulan produk ini diperkuat dengan kandungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mencapai 80 persen.

"Dapur modular yang diresmikan oleh Krakatau Steel lengkap dengan kitchen set dan food tray nya memiliki kandungan TKDN hingga 80 persen yang memantapkan bahwa industri tanah air bisa berdiri di atas kaki sendiri dan tidak kalah bersaing dengan produk impor," jelasnya.

Klaim tersebut dibuktikan langsung melalui demonstrasi di lokasi, yang menunjukkan food tray buatan Krakatau Steel jauh lebih kokoh dibandingkan produk impor sejenis.

Siap Produksi Massal untuk Kebutuhan Nasional

Menjawab target BGN untuk membangun 6.000 unit SPPG di seluruh Indonesia, Krakatau Steel menyatakan kesiapannya.

"Kapabilitas lainnya yang dimiliki Krakatau Steel yaitu dapat memproduksi 500 – 700 unit dapur modular per bulan, sehingga siap dalam menerima mandat atau instruksi dari pemerintah pusat," tambah Akbar Djohan.

Kesiapan ini diperkuat dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Krakatau Steel Group dan BGN.

"Kerja sama ini merupakan bentuk komitmen Krakatau Steel dalam mendukung pemerintah tidak hanya melalui penyediaan infrastruktur dapur MBG, tetapi juga melalui keterlibatan aktif dalam program jangka panjang pemenuhan gizi masyarakat. Dengan kekuatan industri baja nasional, Krakatau Steel siap menjadi mitra strategis dalam membangun fasilitas sosial yang modern, cepat, dan berkelanjutan,” ujar Akbar Djohan.

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menekankan program ini akan membangun ekosistem yang lebih luas.

“Program MBG tidak hanya menyangkut rantai pasok, namun juga industri turunan yang akan tercipta dari program ini sehingga dapat turut membangun industri dalam negeri,” tambah Dadan Hindayana.

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Cilegon, Robinsar, turut mengapresiasi dan dukungan penuh, melihat solusi dapur modular ini sebagai cara efektif untuk memenuhi target pembangunan 40 SPPG di Cilegon tahun ini.

“hari ini adalah langkah awal dari perjalanan yang lebih panjang. Semoga Dapur MBG Modular dapat membawa keberkahan, mempercepat realisasi Asta Cita, serta memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan negara,” tutup Akbar Djohan.

Load More