- Kencur, jahe, dan pisang menjadi andalan ekonomi masyarakat Suku Badui
- Sistem ini membuat mereka bisa mendapatkan hasil panen dengan interval bulanan hingga lima tahunan
- Dari 1 ton kencur per hektare, petani bisa meraup Rp25 juta
SuaraBanten.id - Komoditas kencur dan jahe hingga kini menjadi unggulan ekonomi masyarakat Suku Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, dari hasil pertanian ladang.
"Masyarakat Suku Badui sejak sepekan terakhir beramai-ramai untuk melaksanakan percepatan tanam kencur,jahe dan pisang, karena memasuki kalender adat bulan delapan," kata Sekretaris Desa Kanekes Kabupaten Lebak Medi saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Minggu 14 September 2025.
Masyarakat Badui melaksanakan pertanian kencur, jahe dan pisang di ladang-ladang di kawasan tanah ulayat adat juga ada di luar tanah ulayat adat dengan sistem sewa lahan.
Selama ini, komoditas tanaman kencur, jahe dan pisang menjadi unggulan ekonomi masyarakat Badui dengan waktu satu tahun bisa dipanen.
Masyarakat Badui berpenduduk 7.500 kepala keluarga (KK) tersebar di 68 perkampungan, termasuk Badui Dalam yang kini melaksanakan percepatan tanam di ladang-ladang.
Sebab, saat memasuki kalender adat pada bulan delapan, mereka biasanya memang menanamkan tiga komoditas tanaman andalan ekonomi bagi masyarakat Suku Badui itu.
Sedangkan, di bulan sembilan atau Oktober 2025, masyarakat Badui melaksanakan tanam padi huma di ladang.
Pertanian masyarakat Badui dilakukan sistem tanam tumpang sari dengan menanam aneka komoditas tanaman di kawasan lahan itu seperti jahe, kencur, pisang, jagung, terung, cabai, padi huma, tebu telur atau turubuk dan Albasia.
Dengan tanam tumpang sari itu, menurut Medi, bisa menghasilkan pendapatan ekonomi dari hasil panen bulanan, tiga bulan, enam bulan, satu tahun dan lima tahun.
Baca Juga: Status Bahaya: Gelombang Setinggi 4 Meter Ancam Pesisir Lebak, Wisatawan Dilarang Keras Berenang!
Namun, pendapatan unggulan masyarakat Badui itu komoditas kencur, jahe dan pisang.
Saat ini, menurut Medi, harga kencur ditingkat petani menembus Rp25 ribu per kilogram (kg), jahe Rp15 ribu per kg dan pisang beragam dan tergantung jenisnya, seperti pisang ambon Rp50 ribu per turuy (tandan).
Bahkan, petani Badui dari tanam kencur dengan produksi 1 ton per hektare dan harga Rp25 ribu per kg, sehingga bisa menghasilkan uang Rp25 juta.
"Saya kira komoditas kencur saja sudah bisa membawa kesejahteraan keluarga dan belum ditambah pendapatan tanaman lainnya," katanya.
Pulung, salah satu petani Badui mengatakan dirinya melaksanakan pertanian kencur, jahe dan pisang untuk penghasilan ekonomi tahunan yang bisa dijadikan unggulan.
Sebab, tanaman tersebut memasuki usia panen rata-rata satu tahun dari hari setelah tanam (HST).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Laba Rp41,2 Triliun dan Aset Tembus Rp2.100 Triliun, BRI Mantap Lanjutkan Strategi Buyback Saham
-
Viral, Pegawai Puskesmas di Kota Serang Asyik Senam saat Pasien Antri Pelayanan
-
Lantik 269 Pejabat Baru, Wali Kota Serang Minta ASN Rajin Turun ke Masyarakat
-
14.000 Lebih Pengunjung Padati FLOII Expo 2025: Bukti Potensi Besar Industri Tanaman Hias Indonesia
-
Cengkeh Terkontaminasi Radioaktif? Begini Penjelasan Lengkap Pemerintah Soal Kasus Lampung Selatan