SuaraBanten.id - Jabatan Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) yang seharusnya menjadi garda terdepan pelayanan masyarakat, justru disalahgunakan menjadi alat premanisme di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten.
Dua oknum ketua RT dan RW kini harus berurusan dengan hukum setelah terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) karena nekat memeras kontraktor yang sedang mengerjakan proyek strategis milik pemerintah.
Ironisnya, proyek pembangunan SMP Negeri 5 Curug yang bernilai total lebih dari tiga miliar rupiah itu nyaris terhambat hanya karena permintaan "uang koordinasi" senilai Rp30 juta.
Aksi ini menjadi cerminan bagaimana posisi terhormat di lingkungan warga bisa diselewengkan untuk kepentingan pribadi dengan cara-cara intimidatif.
Oknum Ketua RW berinisial HS (51) dan Ketua RT berinisial S (35) tidak segan menggunakan "kekuasaan" mereka untuk mengancam kelancaran proyek.
Modus operandinya sederhana namun efektif: meminta uang pelicin dengan ancaman penutupan akses jalan, satu-satunya jalur vital untuk lalu lintas material dan pekerja konstruksi.
“Para tersangka meminta uang yang mereka sebut uang koordinasi. Yang apabila tidak diberi, maka pelaksana proyek tidak diberi akses jalan menuju sekolah yang akan dibangun,” ujar Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Arief Nazaruddin Yusuf dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Jumat 1 Agustus 2025.
Merasa terancam, pihak kontraktor akhirnya mengambil langkah berani dengan melaporkan dugaan pemerasan tersebut ke Polresta Tangerang.
Laporan ini langsung ditindaklanjuti oleh Tim Patroli Sigap yang berhasil membekuk kedua pelaku dalam sebuah OTT di Kawasan Citra Raya, Cikupa, pada Senin 28 Juli 2025.
Baca Juga: Polisi Ungkap Ciri-ciri Mayat Wanita dalam Drum yang Ditemukan di Sungai Cisadane
Momen penangkapan yang terekam dalam video dan viral di media sosial menunjukkan detik-detik saat petugas menyergap kedua pelaku.
Keduanya tampak tak berkutik ketika petugas menemukan barang bukti berupa gepokan uang dalam amplop cokelat yang diduga kuat merupakan hasil pemerasan.
“Uang apa ini,” terdengar suara seorang pria yang diduga petugas menanyai pelaku dalam video tersebut.
Meski kedua pelaku sudah diamankan, identitas perusahaan kontraktor yang menjadi korban masih dirahasiakan oleh pihak kepolisian.
Namun, jejak digital pada situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Tangerang memberikan petunjuk jelas. Terdapat dua proyek besar yang sedang berjalan di SMPN 5 Curug.
Proyek pertama adalah Penataan Halaman SMPN 5 Curug senilai Rp1.469.382.730,78 yang dimenangkan oleh perusahaan Putra Daerah.
Sedangkan proyek kedua adalah Tambah Ruang Kelas (TRK) SMPN 5 Curug senilai Rp1.958.925.769,12 yang dimenangkan oleh perusahaan Aldi Pasha. Korban pemerasan diduga kuat adalah salah satu dari dua perusahaan tersebut.
Namun, pihak kepolisian hingga kini belum memberikan konfirmasi resmi, kemungkinan untuk melindungi saksi pelapor dari potensi intimidasi lebih lanjut.
Kasus ini menjadi bukti nyata bahwa praktik pungutan liar dan premanisme masih menjadi hantu menakutkan bagi pelaksanaan proyek-proyek pembangunan di daerah.
Berita Terkait
-
Polisi Ungkap Ciri-ciri Mayat Wanita dalam Drum yang Ditemukan di Sungai Cisadane
-
Dana BOS 7 Sekolah di Tangerang Rp878 Juta Jadi Temuan BPK, Kadindik Bilang 'Salah Admin'
-
Kesal Bocah Masuk Mobil, Pemuda di Tangerang Tega Sundut Rokok ke Anak 9 Tahun
-
Kekerasan Seksual di Kota Tangerang Tertinggi di Banten, Pelaku Didominasi Orang Terdekat
-
Gubernur Banten Bakal Temui Pramono Anung, Bahas Permasalahan Kali Angke
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Penambang Batubara di Lebak Tewas, Bahaya Tambang Ilegal Disorot
-
Ibu Hamil di Cibodas Tidur Pakai Masker Tiga Lapis, Akibat Pembakaran Sampah Ilegal di Cibodas
-
Dihantam Badai, Kapal Pencari Ikan Kecelakaan di perairan Pulau Tinjil Pandeglang, Dua ABK Hilang
-
Sakit Hati, Santri di Serang Tewas Usai Tenggak 16 Butir Antimo
-
Dukung Program Makan Bergizi Gratis, LamiPak Genjot Produksi 21 Miliar Kemasan