Hairul Alwan
Jum'at, 25 Juli 2025 | 09:57 WIB
Mobil Land Cruiser 100 tahun 2006 bekas mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiah. [ANTARA/Devi Nindy]

SuaraBanten.id - Pemerintah Provinsi  atau Pemprov Banten bakal melelang sebanyak 16 kendaraan dinas yang salah satunya adalah mobil dinas Mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiah,

Bukan sekadar kendaraan tua, sebuah Toyota Land Cruiser 100 tahun 2006 yang pernah menjadi kendaraan dinas mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, kini masuk daftar lelang.

Bekas mobil dinas Ratu Atut Chosiah ini dilelang dengan harga pembukaan fantastis mencapai Rp628 juta, mobil ini menjadi simbol dari era kekuasaan yang kini dilepas oleh pemerintah.

Lelang ini tak hanya menjadi ajang perburuan kendaraan, tetapi juga membuka kembali lembaran sejarah dan jejak dinasti politik yang pernah mengakar kuat di tanah Banten.

Di antara tumpukan aset yang dianggap tidak lagi efisien, mobil Toyota Land Cruiser berwarna hitam itu berdiri sebagai primadona.

Kendaraan gagah ini adalah saksi bisu perjalanan Ratu Atut Chosiyah saat masih memegang tampuk kekuasaan tertinggi di Banten.

Kini, mobil yang identik dengan kemewahan dan jabatan itu akan dilepas ke publik melalui proses lelang daring.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten, Rina Dewiyanti, secara terbuka mengonfirmasi nilai historis dari kendaraan tersebut.

“Betul, mobil dinas era mantan Gubernur Ratu Atut turut dilelang,” kata Rina di Kota Serang, Kamis.

Baca Juga: Pemprov Klaim Tak Ada Kendala Pengajuan Calon Sekda Banten ke Presiden

Pernyataan ini menegaskan bahwa unit tersebut bukan sekadar kendaraan biasa, melainkan bagian dari arsip berjalan sejarah pemerintahan daerah.

Lelang ini, yang dijadwalkan berlangsung dari 1 hingga 8 Agustus 2025 melalui situs resmi lelang.go.id, menjadi bagian dari upaya Pemprov Banten untuk menertibkan aset.

Namun, dengan harga limit yang ditetapkan sebesar Rp628.255.000, jelas bahwa nilai historis dan citra yang melekat pada mobil ini turut diperhitungkan.

Efisiensi dan Biaya Tinggi

Secara resmi, Pemprov Banten beralasan bahwa pelepasan 16 kendaraan dinas ini murni untuk efisiensi anggaran.

Menurut Kepala Biro Umum Setda Provinsi Banten, Furkon, kendaraan-kendaraan tersebut sudah tidak lagi relevan untuk digunakan karena usia dan biaya perawatannya yang membengkak.

“Bukan mobil jabatan maupun operasional lagi. Sudah tidak efisien,” kata dia.

Furkon menambahkan bahwa lelang ini merupakan bagian dari strategi pembaruan aset agar lebih akuntabel.

“Yang tidak relevan, kita lepas. Kami pastikan proses ini transparan dan akuntabel,” tegasnya.

Meski demikian, Pemprov mengingatkan calon pembeli bahwa kondisi kendaraan tidak lagi prima.

“Kendaraan dijual dalam kondisi apa adanya. Masyarakat disarankan melakukan pengecekan fisik terlebih dahulu,” ujar Rina Dewiyanti.

Ini menjadi sinyal bahwa di balik nama besar dan sejarahnya, mobil-mobil ini tetaplah aset tua yang memerlukan perhatian khusus dari pemilik barunya.

Dari Land Cruiser Mewah hingga Katana 'Murah'

Selain Land Cruiser milik Ratu Atut, lelang ini juga menawarkan beragam kendaraan lain dengan harga yang jauh lebih terjangkau, membuka peluang bagi berbagai kalangan masyarakat. Beberapa di antaranya adalah:

  • Suzuki Katana SJ410 GX tahun 2004: Rp12.818.000
  • Toyota Kijang LX tahun 2003: Rp15.462.000
  • Ford Everest XLT tahun 2010: Rp36.118.000
  • Honda CR-V RE1 tahun 2009: Rp57.004.000

Bahkan, terdapat satu paket "borongan" berisi empat kendaraan Ford Escape, Micro Bus Hino RK2, Suzuki Escudo, dan Toyota Hilux Pick Up yang ditawarkan dengan harga limit sangat rendah, yaitu Rp20.445.000.

Keragaman ini menunjukkan kontras tajam antara aset yang pernah digunakan untuk pejabat tinggi dengan kendaraan operasional lainnya.

Bagi siapa pun yang berhasil memenangkan lelang, ada beberapa aturan main yang harus dipatuhi.

“Pemenang lelang wajib melunasi pembayaran maksimal lima hari kerja setelah diumumkan. Semua biaya tambahan seperti pajak tertunggak dan balik nama ditanggung pemenang,” jelas Rina.

Load More