SuaraBanten.id - Sebuah tuduhan yang sangat serius dan ironis kini menyelimuti Markas Polresta Serang Kota. Tempat yang seharusnya menjadi benteng terakhir untuk mencari keadilan, justru diduga menjadi lokasi terjadinya pelecehan seksual terhadap seorang anak perempuan berusia 9 tahun.
Yang lebih memprihatinkan, laporan polisi yang telah dibuat oleh keluarga korban sejak lima bulan lalu seolah mandek tanpa ada kemajuan yang berarti.
Kasus ini terungkap setelah kuasa hukum keluarga korban, Ega Jalaludin, angkat bicara mengenai lambannya penanganan yang mereka terima.
Laporan dugaan pelecehan oleh seorang pegawai kebersihan di lingkungan Mapolresta tersebut telah resmi dilayangkan sejak 3 Februari 2025. Namun, hingga kini, janji keadilan seolah masih jauh dari panggang.
“Iya dari tanggal 3 februari 2025 sampai hari ini belum ada tindak lanjut,” kata Ega, dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Rabu 24 Juli 2025 malam.
Menurut Ega, peristiwa traumatis ini pertama kali terungkap oleh orang tua korban pada 2 Februari 2025. Sang anak dengan polos menceritakan bahwa pelaku, yang merupakan seorang pegawai kebersihan, kerap memberinya uang sebesar Rp5.000.
Imbalannya, korban diminta untuk ikut ke salah satu ruangan di Seksi Umum Polresta Serang Kota, di mana dugaan pelecehan itu terjadi berulang kali.
Frustrasi karena tidak ada panggilan terhadap saksi maupun keluarga, Ega mengaku telah kembali mendatangi Polresta Serang Kota untuk meminta Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP).
Saat itu, polisi berjanji akan segera mengumpulkan bukti, memanggil saksi, dan melakukan visum. Namun, hingga kini janji tersebut belum terealisasi.
Baca Juga: Kasus Pelecehan Seksual Anak di Cilegon Menggila, 6 Bulan Sudah Ada 70 Kasus
Yang lebih mengejutkan, menurut keterangan ibu korban, terduga pelaku sebenarnya sudah mengakui perbuatannya dengan dalih yang aneh.
“Terlapor ini sudah mengakui menurut ibunya korban, (alasannya) dia (terlapor) menganggap semua anak kecil itu anaknya,” ujar Ega.
Lambannya proses hukum ini menimbulkan kecurigaan dari pihak kuasa hukum. Ega menduga, status terlapor sebagai pegawai di lingkungan Mapolresta Serang menjadi salah satu faktor penghambat.
Ia khawatir ada upaya untuk melindungi citra institusi di atas kepentingan korban.
“Mungkin Polisi lebih mengarah ke citra mungkin ya, citra yang rusak segala macam tapi harusnya tidak begitu,” imbuhnya.
Kecurigaan ini diperkuat oleh penuturan orang tua korban kepada Ega, yang menyebut sempat ada upaya untuk menempuh jalur damai. Upaya ini bahkan diduga diinisiasi oleh salah satu pejabat di Polresta Serang Kota.
Berita Terkait
-
Kasus Pelecehan Seksual Anak di Cilegon Menggila, 6 Bulan Sudah Ada 70 Kasus
-
Ekstrakurikuler Jadi Arena Predator, Wali Kota Janji Pecat Oknum Guru SMPN 9 Serang
-
Komnas PA Ungkap Ada 6 Korban Pelecehan di SMAN 4 Serang, Sebagian Alumni
-
Tiga Oknum Guru SMAN 4 Serang Dinonaktifkan Buntut Pelecehan Seksual
-
Polisi Temukan Unsur Pelecehan Seksual di SMAN 4 Serang, Oknum Guru Segera Jadi Tersangka?
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Filosofi Jersey Anyar Persija Jakarta: Century Od Glory, Terbang Keliling JIS
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
Terkini
-
Tangsel Bakal Buang Sampah ke TPA Bangkonol Pandeglang
-
Puluhan Guru di Pandeglang Pilih Gugat Cerai Usai Jadi ASN
-
Bus Karyawan PT Nippon Shokubai Tabrak Motor di Cilegon, 3 Orang Jadi Korban
-
Kasus Pelecehan di Mapolresta Serang Kota Mandek 5 Bulan, Kasrim Klaim 'Setiap Laporan Ditangani'
-
Kesal Bocah Masuk Mobil, Pemuda di Tangerang Tega Sundut Rokok ke Anak 9 Tahun