SuaraBanten.id - Berbekal rekaman video viral dan bukti percakapan WhatsApp, kasus Kadin Cilegon minta jatah Proyek kini resmi di tangan kejaksaan Negeri atau Kejari Cilegon.
Melalui video viral yang beredar terungkap Kadin Cilegon minta jatah proyek tapa lelang kepada Chengda Enginering co selaku kontraktor utama pembangunan PT Chandra Asri Alkali (CAA) untuk memberikan jatah pekerjaan.
Kasus dugaan pemerasan pada proyek pembangunan PT Chandra Asri Alkali (CAA) senilai Rp17 triliun oleh jajaran Kadin Cilegon itu kini telah memasuki babak baru setelah Penyidik Polda Banten melimpahkan lima tersangka, termasuk Ketua Kadin Cilegon, beserta barang bukti ke Kejaksaan Negeri Cilegon.
Pelimpahan ini menyoroti bagaimana rekaman video viral dan bukti digital menjadi kunci dalam menjerat para tersangka yang diduga melakukan intimidasi untuk mendapatkan jatah proyek.
Kejaksaan Negeri atau Kejari Cilegon telah resmi menerima pelimpahan tahap II, yaitu tersangka dan barang bukti, dari Polda Banten pada hari Senin. Hal ini menandakan berkas perkara dinyatakan lengkap (P-21) dan siap untuk proses hukum selanjutnya.
"Penyerahan ini merupakan bagian dari proses hukum lanjutan yang dilakukan setelah dinyatakan lengkap. Barang bukti juga telah diserahkan untuk diteliti sebelum dilimpahkan ke pengadilan," ujar Kepala Seksi Intelijen Kejari Cilegon, Nasruddin, dalam keterangannya.
Lima orang yang diserahkan sebagai tersangka adalah Muhammad Salim (Ketua Kadin Cilegon), Ismatulloh (Wakil Ketua Kadin), Rufaji Zahuri, Isbatullah, dan Zul Basit (Ketua LSM).
Mereka dijerat dengan Pasal 368 ayat (2) jo Pasal 53 KUHP tentang pemerasan dan/atau Pasal 335 ayat (1) ke-1 jo Pasal 55 ayat (1) KUHP tentang pengancaman.
Kasus ini bermula ketika para tersangka mendatangi kantor kontraktor utama proyek, China Chengda Engineering Co. Ltd. Mereka diduga kuat memaksa perusahaan untuk memberikan paket pekerjaan secara langsung tanpa melalui mekanisme lelang.
Baca Juga: Ancam Hentikan Proyek CAA, Kordinator Pengusaha Cilegon Jadi Tersangka
Aksi intimidasi ini terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial, menjadi salah satu bukti utama. Dalam rekaman tersebut, terdengar jelas ucapan yang bernada ancaman.
Salah satunya dari tersangka Zul Basit yang mengatakan, "Ayo kita stop aktivitas yang ada di proyek ini. Ayo stop, wong Cilegon kok takut."
Dugaan adanya janji yang belum terealisasi juga diungkapkan oleh tersangka H. Muhammad Salim dalam video tersebut.
"Semenjak pertemuan beberapa kali sampai saat ini, apa yang dijanjikan Chengda itu belum pernah ada realisasinya."
Tekanan ini dilaporkan sempat membuat pihak China Chengda menyetujui pemberian beberapa paket pekerjaan.
Namun, realisasi pekerjaan tersebut tidak pernah terjadi karena para tersangka keburu diamankan oleh pihak kepolisian setelah video intimidasi tersebut menyebar luas.
Selain rekaman video, barang bukti lain yang kini berada di tangan jaksa mencakup surat-menyurat antara Kadin Cilegon dengan pelaksana proyek serta riwayat percakapan melalui aplikasi WhatsApp.
"Tujuan dari penyerahan ini untuk melengkapi proses hukum dan memastikan kelayakan perkara dilimpahkan ke pengadilan. Kami pastikan perkara ini diproses sesuai prosedur hukum," tegas Nasruddin. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Ancam Hentikan Proyek CAA, Kordinator Pengusaha Cilegon Jadi Tersangka
-
Oknum Pegawai Kemenag Cilegon Nyambi Jadi Calo CPNS Dituntut 6 Tahun Penjara
-
Tersangka Kasus Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek Bertambah 2 Orang
-
Polda Banten Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek Rp5 T
-
3 Anggota Polres Cilegon Diperiksa Polda Banten, Terkait Kasus Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek
Terpopuler
- Gesit dan Irit, 5 Rekomendasi Mobil Mungil Mulai Rp 40 Jutaan untuk Pemula
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Lupakan Vario! 5 Rekomendasi Motor Gagah Harganya Jauh Lebih Murah, Tenaganya Bikin Ketagihan
- 1 Detik Main di Europa League, Dean James Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia
- 3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
Pilihan
-
Transparansi Adalah Juara Sejati: Mewujudkan Sepak Bola yang Jujur Lewat Piala Presiden 2025
-
Ferarri Kapten! Ini Daftar Starting XI Timnas Indonesia U-23 vs Brunei
-
Utang RI Membengkak, Sri Mulyani Tetap Santai: Masih Prudent dan Terukur
-
Flexing Barang Mewah Bisa Bikin Anda 'Disapa' Petugas Pajak!
-
Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
Terkini
-
Puluhan Sekolah Swasta di Serang Terancam Tutup, Kebijakan Penambahan 'Rombel' Disoal
-
Pendangkalan dan Tumpukan Sampah Jadi Masalah Sungai Cibanten, Andra Soni Gagas Solusi Tak Terduga
-
Korban Pelecehan Seksual SMAN 4 Serang Diduga Diteror Agar Cabut Laporan Polisi
-
DPRD Banten Desak Pecat Pelaku Pelecehan Seksual di SMAN 4 Serang, Oknum Guru Baru Dinonaktifkan
-
Modus Keji Paman di Serang Perkosa Keponakan di Samping Sang Istri: Ini Aib Kamu Sendiri