Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Senin, 23 Juni 2025 | 13:00 WIB
Calon Gubernur Jawa Timur Tri Rismaharini. [Ist]

SuaraBanten.id - Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau DPP PDI Perjuangan, Tri Rismaharini menyoroti tingginy angka kemiskinan di Provinsi Banten.

Menurut perempuan yang kerap disapa Risma ini, Banten seharusnya tidak masuk kategori daerah termiskin di Pulau Jawa. Ia menyoroti letak Provinsi yang dipimpin Andra Soni yang sangat strategis lantaran dekat dengan pusat pasar nasional, yakni Jakarta.

Hal tersebut disampaikan Risma dalam Saresehan Kebangsaan dengan tema Perempuan Berdaya, Indonesia Raya sebagai puncak perayaan Bulan Bung Karno di kantor Dewan Pimpinan Daerag atau DPD PDIP Banten, Kota Serang, Minggu 22 Juni 2025 kemarin.

"Saya dari Jakarta ke sini tidak sampai dua jam. Potensi geografis ini seharusnya menjadi kekuatan ekonomi kita, bukan justru sebaliknya," kata mantan Menteri Sosial dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id).

Baca Juga: Tokoh Pendidikan Banten Sebut KH Moch Yusuf Layak Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Mantan Wali Kota Surabaya itu kemudian menyampaikan tips dan strategi kuat mengenai pentingnya pemberdayaan perempuan dalam pengentasan kemiskinan.

Acara Sarasehan Kebangsaan dengan tema Perempuan Berdaya, Indonesia Raya sebagai puncak perayaan Bulan Bung Karno di DPD PDIP Banten, Kota Serang, Minggu 22 Juni 2025. [Dok DPD PDIP Banten]

Menurutnya, perempuan juga mampu mendorong kemandirian ekonomi keluarga menjadi lebih baik lagi ke depan.

Risma kemudian memberikan contoh penglamannya saat menjabat Wali Kota surabaya dalam menurunkan angka kemiskinan.

Kata dia, awalnya data resmi kemiskinan di Surabaya menyebut 14 persen, namun dari pengamatan lapangan angka sebenarnya bisa mencapai 32 persen.

Risma pun berbagi strategi yang dilakukannya saat menjadi orang nomor satu di Kota Surabaya. Saat itu, ia memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM rumahan.

Baca Juga: Sungai Ciujung Tercemar Limbah Industri, Air Menghitam, Pengusaha Tambak Terdampak

"Saya lihat yang miskin itu suaminya kerja, ada tukang becak, buruh, sopir. Tapi tetap miskin. Kenapa? Karena peran ibu dalam ekonomi keluarga belum dimaksimalkan," ujarnya.

Risma berbagi pengalamannya soal kunci keberhasilan UMKM ibu-ibu terletak pada kemasan dan pemasaran yang mengikuti tren.

Ia bahkan menceritakan salah satu produk yang dulunya dipandang sebelah mata, kini bisa masuk pasar modern bahkan hingga ke luar negeri, karena dikemas dengan baik dan sesuai standar.

"Ibu-ibu Banten bisa berubah. Jangan jualan pakai model lama. Bungkusnya harus rapi, tampilan menarik. Orang akan menilai produk itu enak, sehat, dan layak beli," ujarnya.

Mantan Menteri Sosial itu menyerukan agar perempuan Banten menjadi pelopor kemandirian keluarga dan ekonomi kerakyatan.

"Ayo kita militan. Kalau kita tidak ciptakan pasar, maka pasar itu akan diambil orang lain. Ini saatnya perempuan bangkit," ujar Risma di hadapan peserta yang hadir.

Terpisah, Ketua DPD PDIP Banten, Ade Sumardi, menegaskan kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen partai untuk memperkuat peran perempuan dalam menopang ekonomi keluarga dan mendorong kemandirian masyarakat.

"Melalui sarasehan ini, ibu-ibu dibekali ilmu dan inspirasi agar UMKM mereka bisa naik kelas, maju, dan berkontribusi nyata bagi perekonomian rakyat," kata Ade Sumardi di sela-sela acara tersebut.

Kata Ade Sumardi, sebelumnya rangkaian peringatan bulan Bung Karno juga telah diisi dengan kegiatan istigasah bersama sebagai bentuk refleksi spiritual dan doa untuk bangsa.

Sarasehan ini mengangkat semangat kemandirian dan ekonomi kerakyatan, sejalan dengan ajaran Bung Karno tentang pentingnya pemberdayaan rakyat kecil, khususnya perempuan.

"Ini saatnya perempuan-perempuan hebat dari DPP seperti Bu Risma berbagi ilmu. Harapannya setelah pulang dari sini, para ibu punya bekal untuk mengembangkan ide-ide mereka dalam bidang ekonomi," pungkasnya Politisi PDI Perjuangan itu.

Itulah kabar terkait Pengurus DPP PDI Perjuangan, Tri Rismaharini yang menyebut seharusnya Provinsi Banten tidak jadi daerah termiskin di Pulau Jawa jika mengacu pada letak geografis yang tak jauh dari Jakarta.

Load More