SuaraBanten.id - Sebanyak 221 Kepala Keluarga (KK) di Lebakgedong dan Cigobang, korban bencana alam tahun 2020 di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten bakal dibangunkan hunian tetap alias Huntap oleh Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Lebak.
Pemkab Lebak kabarnya tengah menyiapkan lahan seluas 5,4 hektare untuk membangun hunian tetap bagi korban bencana alam tahun 2020 di Kabupaten Lebak itu.
Bupati Lebak Mochamad Hasbi Asyidiki berharap pembangunan huntap di Kabupaten Lebak bagi warga Lebakgedong dan Cigobang korban bencana alam 2020 silam bisa segera dilakukan.
"Kami berharap pelaksanaan pembangunan huntap bisa segera direalisasikan," kata Mochamad Hasbi Asyidiki saat meninjau lokasi permukiman hunian sementara (huntara) dilansir dari ANTARA, Jumat 30 Mei 2025.
Kata Hasbi, Pemkab Lebak telah berupaya agar masyarakat korban banjir bandang dan longsor pada awal tahun 2020 lalu memiliki bangunan hunian tetap agar kehidupan mereka lebih sejahtera.
Meski demikian, pemerintah daerah menghadapi kendala lantaran lokasi relokasi milik kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Karena itu, pihaknya kini memperjuangkan lahan seluas 5,4 hektare untuk pembangunan huntap bagi warga korban bencana alam yang masih tinggal di huntara Cigobang Kecamatan Lebakgedong.
Pembangunan huntap itu, kata dia, berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan provinsi dan daerah. Namun pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menyanggupi sejak awal untuk pembangunan huntap itu.
"Kami berharap 221 Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Lebakgedong, termasuk Cigobang yang kini tinggal di huntara bisa memiliki huntap," katanya.
Baca Juga: 3 Anggota Polres Cilegon Diperiksa Polda Banten, Terkait Kasus Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek
Sementara itu sejumlah warga Huntara Blok Cigobang Kabupaten Lebak menyambut positif kunjungan Bupati Muhammad Hasbi Asyidiki berserta pejabat Provinsi Banten untuk membangun huntap.
Sebab warga korban bencana alam selama lima tahun tinggal di huntara yang dibangun menggunakan terpal plastik yang sudah tidak layak huni dan bila musim kemarau kepanasan dan pengap, juga bila musim hujan kebocoran. Bahkan kerapkali warga mengalami sakit akibat tinggal yang tidak layak huni itu.
"Kami tentu menunggu janji pembangunan huntap yang lokasinya tidak begitu berjauhan dengan lahan pertanian milik masyarakat," kata Iyan, warga Huntara Blok Cigobang Kabupaten Lebak.
Diketahui, lima tahun pasca banjir bandang dan longsor yang melanda Kabupaten Lebak pada awal 2020 lalu, sebanyak 241 kepala keluarga (KK) masih bertahan di hunian sementara (huntara) di Kampung Cigobang, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebakgedong.
Kondisi ini mencerminkan lambannya proses relokasi dan pembangunan hunian tetap (huntap) yang dijanjikan pemerintah sejak awal kejadian.
Warga yang tinggal di huntara menghadapi berbagai kesulitan. Hunian yang terbuat dari terpal dan bambu tidak layak huni, terutama saat hujan karena bocor, dan saat kemarau karena panas dan pengap.
Berita Terkait
-
Cerita Makam 7 Sumur 7 di Serang Banten, Banyak Disalahgunakan Peziarah
-
Pemprov Banten Habiskan Rp1,8 Miliar untuk Peresmian RSUD Cilograng dan Labuan di Tengah Efisiensi
-
Buruh di Banten Minta Prabowo Turun Tangan Soal Kenaikan Gas Industri yang Ancam PHK Massal
-
Pelaku Penyuntikan Gas Elpiji 3 Kilogram di Tangerang Ditangkap Polda Banten
-
3 Anggota Polres Cilegon Diperiksa Polda Banten, Terkait Kasus Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Viral Siswi SMP Dibully: Bukan Pembelaan, Kepala Sekolah Malah Tendang Gina Karena Ayah Pemulung
-
Dendam atau Cinta Terlarang? Pria Serang Bunuh Istri Demi Nikahi Pacar, Kini Dituntut Belasan Tahun
-
Melawan Sampah di Pulau Terpencil, Solusi Sederhana Pertamina yang Ubah Rutinitas Warga Pulo Panjang
-
BRI Salurkan Rp55 Triliun Dana Pemerintah, Perkuat UMKM dan Segmen Mikro Produktif
-
Ada Apa dengan Rel Rangkasbitung? KRL Tujuan Tanah Abang Anjlok di Lokasi Misterius