SuaraBanten.id - Seorang tatua adat Baduy Jaro Tanggungan 12 Saidi Putra memastikan masyarakat adat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten konsisten menjaga alam dan lingkungan untuk mencegah bencana yang bisa mengakibatkan banyak korban jiwa.
"Kami memiliki tanggung jawab menyelamatkan seluruh umat manusia dengan menjaga alam dan lingkungan agar kawasan gunung dan hutan di sini tidak terjadi kerusakan," kata Saidi Putra di sela perayaan Seba Baduy di Pendopo Pemkab Lebak dilansir dari ANTARA, Sabtu 3 Mei 2025.
Kata Saidi, kawasan hutan di Baduy kini tidak mengalami kerusakan lantaran terus dijaga ketat oleh masyarakat adat.
Terlebih hutan di Baduy, menjadi daerah kawasan hulu di Provinsi Banten, sehingga perlu terus dijaga secara berkelanjutan.
Menurutnya, jika kawasan hutan Baduy yang terdapat hutan lindung itu rusak akibat penebangan pohon maupun eksploitasi pertambangan bisa menimbulkan bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah, serta kekeringan di wilayah Banten.
Karenanya, masyarakat Baduy yang berpenduduk sekira 16.000 jiwa dan lebih tersebar di 68 permukiman hingga kini konsisten menjaga alam dan lingkungan.
Penjagaan alam dan lingkungan itu dilakukan agar gunung-gunung serta hutan di kawasan pemukiman adat tetap lestari juga hijau.
"Kami bersyukur kawasan hutan di pemukiman Baduy tetap lestari dan hijau, serta memberikan manfaat cukup besar bagi kelangsungan hidup manusia," katanya mengaku bersyukur kawasan hutan tetap.
Menurutnya, masyarakat Baduy terus mengawasi alam dan lingkungan agar tidak terjadi kerusakan, karena pengalaman tahun-tahun lalu pernah terjadi kerusakan hutan di kawasan Baduy akibat eksploitasi pertambangan emas tanpa izin hingga penebangan liar.
Baca Juga: Tolong Wali Kota Serang, Ibu Enam Anak di BAP Bertahan Melawan Kanker Butuh Bantuan
Meski demikian, saat ini kawasan Baduy semakin baik juga hijau dan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat.
Masyarakat Baduy mengapresiasi keseriusan penegak hukum untuk melakukan pemberantasan terhadap pelaku kerusakan hutan.
"Kami berkoordinasi dengan aparat penegak hukum jika ditemukan pelaku perusak alam untuk diproses secara hukum," katanya menceritakan masyarakat Baduy.
Sementara itu, Kepala Desa Kanekes Jaro Oom mengungkapkan masyarakat Baduy sangat konsisten menjaga pelestarian alam dan lingkungan di kawasan hutan lindung.
Bahkan warga Baduy melakukan gerakan penghijauan penanaman jenis tanaman keras kayu-kayuan dan aneka buah-buahan.
Gerakan penghijauan dan pelestarian alam dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat Badui juga mencegah malapetaka bencana alam.
Selama ini, kata dia, kawasan pemukiman hak ulayat Baduy seluas 5.101,85 hektare sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 32 Tahun 2001 hingga kini tetap terjaga dengan baik.
"Kami sebagai warga adat Baduy menjaga kelestarian hutan dan lahan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
Sejarah Seba Baduy
Tradisi Seba Baduy yang merupakan salah satu tradisi rutin digelar suku Baduy Dalam dan Baduy Luar setiap tahunnya akan kembali digelar hari ini, Jumat, 2 April 2025 hingga Minggu 4 Mei 2025 mendatang.
Tradisi Seba Baduy yang rutin digelar masyarakat adat Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten itu diikuti ribuan warga Baduy Dalam dan Baduy Luar. Dalam tulisan ini, SuaraBanten.id bakal membahas sejarah Seba Baduy makna dan tujuan dilakukannya.
Mereka bakal berjalan sekira 80 kilometer untuk mendatangi Pendopo Kabupatan Lebak di Rangkasbitung dan Pendopo Gubernur Banten di Serang saat Seba Baduy 2025 berlagsung.
Tradisi Seba Baduy 2025 ini kabarnya bakal diikuti sekira 1.750 warga Baduy Dalam dan Baduy luar atau bisa disebut Seba Baduy Gede atau Seba Baduy Besar.
Bila berbicara mengenai sejarah tradisi Seba Baduy, tradisi tahunan masyarakat adat Baduy ini telah berlangsung sejak masa Kesultanan Banten.
Seba Baduy merupakan bentuk penghormatan dan kesetiaan masyarakat Baduy kepada pemerintah, serta ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah.
Kata 'Seba' yang merupakan bahasa Baduy berarti 'Persembahan'. Dalam tradisi Seba Baduy, masyarakat adat Baduy, baik Baduy Dalam maupun Baduy Luar berjalan kaki puluhan kilometer tepatnya sekira 80 kilometer.
Masyarakat adat Baduy berjalan kaki menuju pendopo Kabupaten Lebak yang berada di Rangkasbitung dan Pendopo Gubernur Banten di Serang.
Mereka membawa hasil bumi seperti padi, buah-buahan, dan sayuran untuk diserahkan kepada Pemkab Lebak dan Pemprov Banten sebagai simbol rasa syukur dan penghormatan.
Sebelum pelaksanaan Seba, masyarakat Baduy menjalani serangkaian upacara adat, yaitu Kawalu dan Ngalaksa. Kawalu adalah masa puasa dan penyucian diri selama tiga bulan, sedangkan Ngalaksa adalah upacara panen padi.
Berita Terkait
-
Tolong Wali Kota Serang, Ibu Enam Anak di BAP Bertahan Melawan Kanker Butuh Bantuan
-
Sejarah Tradisi Seba Baduy, Makna, dan Tujuan Dilakukannya
-
2 Kurir Sabu Diamankan di Pelabuhan Merak, 28 Paket Disita Polisi
-
Alasan Andra Soni Pilih Ngantor di Tangsel Ketimbang di Wilayah Banten Selatan
-
Sambangi Pedalaman Lebak, Mardiono Singgung Ketahanan Pangan di Banten Selatan
Terpopuler
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Anak Muda Merapat! Ini 4 Mobil Bekas Keren Rp30 Jutaan yang Siap Diajak Keliling Pulau Jawa
Pilihan
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
Terkini
-
BRI Consumer Expo 2025 Bandung, Tawarkan Promo KPR Bunga Ringan Mulai 2,40%
-
HUT ke-80 RI, BRI Hadirkan 8 Langkah Nyata untuk Indonesia Berdaulat dan Sejahtera
-
Sentuhan BRI, Gulalibooks Tembus Pasar Literasi Anak ke Malaysia dan Singapura
-
Maut di Ladang Baduy: 7 Warga Tewas Digigit Ular, Serum Anti Bisa Jadi Barang Langka
-
Istri Bos Pabrik Narkoba Serang Minta Ampun ke Presiden Prabowo Meski Vonis Belum Final