Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Senin, 28 April 2025 | 21:24 WIB
Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Muhamad Mardiono menyambangi pedalaman Lebak, Banten. [Istimewa]

SuaraBanten.id - Muhamad Mardiono, selaku Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan berkesempatan mengunjungi pedalaman Kabupaten Lebak tepatnya di Cisungsang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Dalam lawatannya ke Banten, Mardiono menyinggung soal ketahanan pangan wilayah tersebut khususnya di wilayah Banten Selatan.

Mardiono mengapresiasi pelaksanaan panen padi pada wilayah adat kasepuhan cisungsang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten yang mampu menghasilkan sebesar 49.300 ton per tahun dengan siklus dua kali panen.

Menurutnya, panen di Cisungsang merupakan salah satu bentuk kontribusi dalam mendukung terlaksananya program pemerintah Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto demi terwujudnya swasembada pangan.

Baca Juga: Oknum Guru di Lebak Diduga Lakukan Pelecehan ke Murid

"Bapak Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa ketahanan pangan nasional tidak bisa dilepaskan dari kedaulatan pangan lokal," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan Daerah atau DPP PPP saja.

Mardiono juga menyinggung kadaulatan pangan lokal yang kerap tumbuh di komunitas-komunitas adat saat menghadiri Ritual Upacara Adat Jatnika Ngamitkeun Sri Ti Bumi, di Kasepuhan Cisungsang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten.

"Maka kedaulatan pangan lokal itu tumbuh dan berakar kuat di komunitas-komunitas adat, seperti kasepuhan cisungsang ini," ungkap Mardiono, Senin (28/4/2025).

Muhamad Mardiono mengungkapkan, kasepuhan cisungsang telah membuktikan bahwa ketahanan pangan dapat terwujud bukan hanya dengan teknologi modern saja, tetapi juga melalui kearifan yang diwariskan turun-temurun.

"Di dalam kearifan itu terdapat prinsip gotong royong, penghormatan terhadap tanah, dan sikap hidup sederhana namun penuh rasa syukur," kata politisi PPP ini. 

Baca Juga: Partisipasi Pemilih PSU Pilkada Serang Turun Drastis

Ia mengaku optimistis bisa membangun sistem pangan yang adil, mandiri, dan berkelanjutan bagi bangsa Indonesia.

"Saya yakin nilai-nilai luhur seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi Bangsa Indonesia dalam membangun sistem pangan yang adil, mandiri, dan berkelanjutan," ungkapnya.

"Masyarakat adat seperti kasepuhan cisungsang juga telah membuktikan bahwa kearifan lokal bukan masa lalu yang harus ditinggalkan, tapi justru masa depan yang harus digenggam," imbuhnya.

Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini berkomitmen bahwa pemerintah akan terus hadir bagi masyarakat adat untuk memastikan hak masyarakat adat terpenuhi.

"Kami pemerintah akan terus hadir, mendampingi, dan memastikan hak masyarakat adat dalam mengelola lahan, benih, serta sistem pangannya dihormati dan dilindungi," ungkapnya. 

Lebih lanjut, Mardiono menyebut ketahanan pangan merupakan tanggung jawab bersama yang dapat dimulai dari kearifan lokal seperti yang dilakukan di Cisungsang.

Load More