Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Senin, 28 April 2025 | 21:24 WIB
Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Muhamad Mardiono menyambangi pedalaman Lebak, Banten. [Istimewa]

"Saya yakin nilai-nilai luhur seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi Bangsa Indonesia dalam membangun sistem pangan yang adil, mandiri, dan berkelanjutan," ungkapnya.

"Masyarakat adat seperti kasepuhan cisungsang juga telah membuktikan bahwa kearifan lokal bukan masa lalu yang harus ditinggalkan, tapi justru masa depan yang harus digenggam," imbuhnya.

Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini berkomitmen bahwa pemerintah akan terus hadir bagi masyarakat adat untuk memastikan hak masyarakat adat terpenuhi.

"Kami pemerintah akan terus hadir, mendampingi, dan memastikan hak masyarakat adat dalam mengelola lahan, benih, serta sistem pangannya dihormati dan dilindungi," ungkapnya. 

Baca Juga: Oknum Guru di Lebak Diduga Lakukan Pelecehan ke Murid

Lebih lanjut, Mardiono menyebut ketahanan pangan merupakan tanggung jawab bersama yang dapat dimulai dari kearifan lokal seperti yang dilakukan di Cisungsang.

"Karena sejatinya ketahanan pangan merupakan tanggung jawab bersama. Dapat dimulai dari kearifan lokal, dipupuk oleh semangat gotong-royong, dan ritual dalam bentuk kemandirian dan keberlanjutan," pungkasnya.

Profil Muhamad Mardiono

Muhamad Mardiono adalah tokoh nasional Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan.

Penunjukannya di masa kepemimpinan Presiden RI, Prabowo Subianto menunjukkan kepercayaan besar terhadap kapasitasnya dalam memperkuat sektor pangan nasional, yang menjadi salah satu isu strategis dalam pembangunan Indonesia.

Baca Juga: Partisipasi Pemilih PSU Pilkada Serang Turun Drastis

Mardiono lahir di Yogyakarta pada 11 Juli 1957. Ia dikenal luas sebagai seorang pengusaha sukses, politisi, sekaligus aktivis sosial.

Load More