Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Jum'at, 02 Mei 2025 | 23:09 WIB
Petugas mengevakuasi jenazah kakek yang dibunuh adik kandung sendiri yang diduga dipicu karena waris. [ist]

SuaraBanten.id - Seorang pria bernama Firdaus alias Willy nekat menghabisi nyawa kakaknya Narun, yang telah lanjut usia alias seorang kakek dengan cara sadis. Dia menancapkan celurit ke tubuh kakaknya hingga terkapar.

Aksi adik bunuh kaka itu bikin heboh warga Kota Tangerang Selatan atau Tangsel. Peristiwa nahas itu diketahui terjadi di Jalan Masjdi Darussalam RT 04 RW 14, Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel, Provinsi Banten, Rabu, 30 April 2025.

Bahkan, peristiwa adik bunuh kakak yang sudah se-usia kakek- kakek  juga disaksikan oleh sejumlah warga. Pasalnya, aksi pembunuhan itu dilakukan di dalam warung kelontong.

Salah seorang saksi, Jeffry, mengaku mendengar sejumlah teriakan warga yang melihat peristiwa tersebut.

Baca Juga: Pengamat Hukum Dorong Pemeriksaan Kejiwaan Polisi Pelaku Pelecehan Seksual di Tangsel

Tak lama, Jeffry melihat pelaku Willy berjalan santai sambil mengelap celurit bersimbah darah usai menghabisi nyawa Narun.

“Ada teriakan ibu-ibu jangan-jangan. Nggak lama ketemu Si pelaku senyum saja ngeliat saya,” ungkap Jeffry.

Sementara itu, Narun yang menjadi korban keganasan adiknya itu terkapar di dalam warung dengan darah membanjiri lantai. Pria paruh baya itu tewas usai disabet celurit di bagian leher.

Terpisah, Vina Nazlina yang merupakan cucu Narun menuturkan, aksi pembunuhan itu merupakan puncak dari beberapa aksi Willy. Pasalnya, Willy beberapa kali kerap mendatangi korban dengan senjata tajam.

Meski begitu, Vina tak menyangka, pamannya akan nekat menghabisi nyawa kakeknya yang merupakan kakak kandung korban.

Baca Juga: Basarnas Hentikan Pencarian Kakek yang Hilang Saat Mencari Melinjo di Hutan Pabuaran

“Warga ngabarin kalau misalnya ada orang yang ke bacok dan ternyata itu abah atau kakek saya sendiri. Kaget banget, ga nyangka banget. Kami keluarga terpukul adanya kejadian seperti ini,” ungkap Vina ke wartawan.

Load More