Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Rabu, 23 April 2025 | 17:59 WIB
Pelaku pembunuhan dan mutilasi di Gunungsari, Kabupaten Serang, Banten, Mulyana (22). [Yandi Sofyan/SuaraBanten.id]

"Seseorang yang well educated itu dipaksa, didorong sejak awal untuk berpikir panjang. Apa efek dan dampaknya terhadap apa yang dilakukan," imbuhnya.

Berdasarkan keterangan polisi, Mulyana disebut berbohong dengan mengajak korban pergi untuk makan bakso, dilanjutkan dengan membeli obat untuk menggugurkan kandungan ke suatu tempat di Desa Gunungsari

Namun ternyata di sana, Mulyana malah menghabisi nyawa korban. Kebohongan yang dilakukan Mulyana itu, menurut Tia merupakan bentuk perencanaan

Mengenai usia Mulyana yang masih tergolong muda, yaitu 22 tahun, Tia menjelaskan batasan umur dewasa di tiap negara itu berbeda. Di Indonesia kata dia umur 23 tahun masih digolongkan sebagai remaja.

Baca Juga: Korban Mutilasi di Serang Banten Dimakamkan Tanpa Lengan

Sedangkan di Amerika Serikat, umur 22 tahun sudah dikategorikan sebagai dewasa. Seseorang yang sudah dewasa, biasanya bisa mengambil keputusan dengan logika dan rasionalitas yang baik.

"Masih remaja maka impulsivitasnya itu tinggi, impulsivitas itu berperilaku tanpa pikir," ucapnya.

Korban Dimakamkan Tanpa Lengan

Sebelumnya, Jenazah Siti Amelia (19), korban pembunuhan sadis dengan mutilasi yang sempat menghebohkan warga Kabupaten Serang, Banten dimakamkan tanpa lengan pada Senin (21/4/2025) sore.

Diketahui, korban mutilasi bernama Siti Amelia di temukan tanpa kepala, tangan dan kaki di sebuah kebun di Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (18/4/2025) lalu. 

Baca Juga: Heboh Maling Motor di Kelapa Dua Tangerang, Pelaku Todongkan Senjata Api dan Tembaki Warga

Sepupu mendiang Siti Amelia yang merupakan korban pembunuhan dan mutilasi, Rukiyah (22) mengatakan, proses pemakaman berjalan cepat tanpa dibawa ke rumah duka setibanya jenazah di kampung halaman.

Load More