SuaraBanten.id - Dua oknum TNI, Pratu MI dan Pratu FS, tersangka penganiayaan pemuda di Serang, Banten, Fahrul Abdilah (29) hingga tewas, sedang dalam keadaan mabuk minuman keras.
Kedua oknum TNI tersebut bersama dua tersangka lainnya, JH dan MS yang tengah mabuk kesal dengan suara knalpot milik teman korban saat berpapasan di lampu merah.
Terkait kasus tersebut, Komandan Korem (Danrem) 064 Maulana Yusuf, Brigjen TNI Andrian Susanto mengakui dua anggotanya melakukan pengeroyokan dalam keadaan mabuk pada 15 April 2025 lalu.
Andrian mengungkapkan, kronologi kejadian bermula saat Pratu MI dan Pratu FS selesai melayat anak anggota TNI yang meninggal.
Kedua anggota TNI tersebut kemudian berkumpul dengan dua tersangka lain yang merupakan warga sipil MS dan JH berkumpul sambil minum minuman keras, dan pergi berjalan menuju Alun-alun Kota Serang.
Sesampainya di Jalan Veterann Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang tepatnya di depan Bank BJB Serang kemudian terjadi keributan kecil karena saling ledek. Pengeroyokan terhadap Fahrul terjadi sekitar pukul 02.30 WIB.
"Ketika mereka berjalan ke alun-alun ada semacam ejekan-ejekan dari teman Anggota TNI yang memberikan respon pada masyarakat yang lain sehingga terjadi perkelahian di situ," kata Andrian dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id) Selasa 22 April 2025.
Andrian mengungkapkan, setelah mengeroyok korban, kedua anggota TNI itu sekira pukul 05.30 WIB, langsung menuju ke lokasi kedua pemukulan di kontrakan 27 di daerah Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten.
Di lokasi kedua, pelaku menghajar seorang pria yang dikenal dengan sapaan Buyung. Pelaku memukul korban pada bagian kepala hingga menghantam bagian wajah korban menggunakan kipas angin.
Baca Juga: Pelaku Mutilasi Pacar di Serang Banten Terancam Hukuman Mati
Kata Andrian, pihaknya masih melakukan pendalaman dan akan melakukan pemeriksaan apakah kedua dalam pengaruh narkoba atau tidak saat peristiwa tersebut berlangsung.
"Kami mendalami apakah pelaku ini menggunakan narkoba atau tidak. Sementara ini awalnya dari penggunaan miras,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolresta Serang Kombes Pol Yudha Satria menetapkan dua warga sipil yang diduga terlibat dalam pengeroyokan tersebut, MS dan JH sebagai tersangka.
Meski demikian, terdapat sedikit perbedaan kronologi pengeroyokan yang dilakukan oknum TNI ke warga sipil yang disampaikan Yudha dengan keterangan Andrian.
Kata Yudha, peristiwa pengeroyokan bermula MS, JH, Pratu FS, dan Pratu MI kesal dengan suara bising knalpot mobil milik teman korban bernama Alif dan hampir menyerempet para tersangka saat berpapasan di lampu merah Pisang Mas, Kota Serang.
Keempat tersangka yang baru pulang dari tempat hiburan malam kemudian mengejar mobil Alif yang berisi empat warga sipil lainnya hingga ke depan Bank Banten, Jalan Veteran, Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang. Di sana kemudian terjadi keributan.
Berita Terkait
-
Pelaku Mutilasi Pacar di Serang Banten Terancam Hukuman Mati
-
Dokter Forensik Tak Temukan Janin di Tubuh Korban Mutilasi Pacar di Serang Banten
-
5 Fakta Kasus Pria Mutilasi Pacar di Gunungsari Serang
-
Motif Oknum TNI Keroyok Pemuda di Serang Hingga Tewas Terungkap, Ternyata Karena...
-
PSU Kabupaten Serang: Andika-Nanang Kalah Telak di Kandang Ratu Zakiyah
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Rahasia Suku Badui Jaga Hutan Lindung 3.100 Hektare Agar Banten Tak Diterjang Bencana
-
Penghijauan Berbasis Edukasi dan Komunitas, Menanam Pohon Bukan Sekadar Seremoni
-
Melipir ke Bayah Lebak! Surga Pantai dan Lobster Murah untuk Libur Akhir Tahun Keluarga
-
200 Kg Limbah Radioaktif Cesium-137 yang Dicuri Akhirnya 'Balik Kandang' Utuh
-
Minta Warga Bersabar, DLH Tangsel: Penanganan TPA Cipeucang Terus Berjalan