Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Rabu, 23 April 2025 | 17:59 WIB
Pelaku pembunuhan dan mutilasi di Gunungsari, Kabupaten Serang, Banten, Mulyana (22). [Yandi Sofyan/SuaraBanten.id]

SuaraBanten.id - Kasus pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan Mulyana (22) terhadap kekasihnya Siti Amelia (19) di sebuah ke kebun di Gunungsari, Kabupaten Serang, Banten hingga kini masih terus menjadi sorotan publik.

Psikolog yang merupakan salah satu pengurus Himpunan Psikologi Indonesia atau HIMPSI Provinsi Banten, Tia Rahmania mengatakan menyinggung faktor pemicu seseorang bisa melakukan kekerasan hingga menyebabkan kematian.

Ia juga turut menanggapi apakah tersangka Mulyana yang melakukan pembunuhan dengan mutilasi kekasihnya sendiri bisa mengindikasikan pelaku ke arah psikopat atau tidak.

enurut Tia Rahmania, untuk mengetahui kemungkinan pelaku psikopat atau memiliki kelainan jiwa atau tidak perlu dilakukan pengumpulan informasi yang lebih banyak.

Baca Juga: Korban Mutilasi di Serang Banten Dimakamkan Tanpa Lengan

"Harus ada asesmen yang lebih detail terkait hal tersebut," kata Tia Rahmania menjelaskan proses untuk mengetahui pelaku psikopat atau bukan.

Kata dia, emosi marah jadi salah satu faktor yang membuat seseorang tidak menggunakan logika dan rasionalitasnya. Menurutnya, pelaku melakukan kekerasan dengan tidak memikirkan konsekuensinya.

"Sehingga terjadilah kekerasan yang menyebabkan sampai pada konteks kematian. Ini efek emosi yang ga bisa dikontrol oleh seseorang," kata Tia dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Rabu 23 April 2025.

Tak hanya emosi, norma budaya di lingkungan juga bisa berpengaruh terhadap perilaku. Kata dia, orang yang di lingkungannya kerap memandang perempuan lemah cenderung bersikap patriaki dengan melihat perempuan sebagai subordinat.

"Secara fisik juga perempuan kan berbeda dengan laki-laki. Sehingga ketika emosi, kemarahan bercampur jadi satu, jadi saat terjadi perkelahian pasti yang lebih diuntungkan adalah laki-laki karena fisiknya," papar Tia.

Baca Juga: Heboh Maling Motor di Kelapa Dua Tangerang, Pelaku Todongkan Senjata Api dan Tembaki Warga

Tia juga menuturkan, pendidikan seseorang bisa jadi salah satu penentu kestabilan emosi. Orang yang pendidikannya baik, terbiasa untuk berpikir panjang dan memikirkan setiap konsekuensi perbuatannya.

Load More