Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Kamis, 20 Maret 2025 | 20:57 WIB
Ustaz Abdul Azis memimpin Ngaji Pasaran di Ponpes Miftahul Hidayah [Suara.com/ Yandi Sofyan]

SuaraBanten.id - Ngaji Pasaran menjadi salah satu tradisi yang kerap dilakukan saat Ramadhan di Pondok Pesantren atau Ponpes Miftahul Hidayah di Kampung Gulacir, Desa Sukabares, Kecamatan Waringin Kurung, Kabupaten Serang, Banten.

Ngaji pasaran meruapakan tradisi yang dilakukan para santri pada bulan Ramadhan. Diketahui, ngaji pasaran dilakukan dengan mengaji kitab kuning di Pondok Pesantren.

Ponpes Miftahul Hidayah menjadi salah satu pondok pesantren yang menggelar ngaji pasaran. Selama bulan Ramadhan 2025 Ponpes Miftahul Hidayah dengan santrinya bakal menghabiskan pembahasan sebanyak 6 kitab kuning.

6 kitab kuning yakni, Ta’lim Muta’alim membahas tentang tata cara belajar, Tanqihul Qoul membahas tentang hadis-hadis rosul, Taqrib membahas tentang fiqih seperti tata cara solat dan lainnya.

Baca Juga: JRDP Soal Ratu Tatu Chasanah Mangkir Panggilan Bawaslu, Singgung Moral Bupati Serang ke Masyarakat

Selanjutnya kitab Daqoiqul Akhbar membahas cerita-cerita para ulama, Risalah Muawanah membahas golongan ulama ahli sufi, dan Uqudulujain membahas tentang kewajiban suami istri.

SuaraBanten.id, mendapat kesempatan menggali informasi seputar ngaji pasaran dan kehidupan santri di Ponpes Miftahul Hidayah.

Ngaji pasaran di Ponpes Miftahul Hidayah tidaklah sulit, sekitar kurang lebih 500 meter dari jalan Kramatwatu-Waringin Kurung, tepatnya berhadapan dengan balai Desa Sukabares.

Sekira pukul 09.30 WIB, Ustaz Abdul Aziz memukul kentongan untuk membangunkan para santri. Santri bersiap untuk melaksanakan ngaji pasaran dari mulai mandi sampai dengan mengambil wudhu.

Satu persatu santri mulai memasuki majlis ta’lim Ponpes Miftahul Hidayah. Sebelum melaksanakan pengkajian kitab kuning, santri bersama Ustaz Abdul Aziz seperti biasanya membacakan solawat.

Baca Juga: Mangkir dari Panggilan Bawaslu, Pengamat Sebut Bupati Serang Harusnya Jaga Reputasi

Persis sekira pukul 10.10 WIB pengkajian kitab kuning dimulai, yakni kitab Uquduzain yang membahas tentang kewajiban suami dan istri.

Load More