SuaraBanten.id - Warga Kabupaten Lebak, Banten diminta waspada akan potensi banjir dan longsor di tengah pancaroba, dari musim hujan ke kemarau. imbauan warga Lebak untuk waspada banjir dan longsor itu diberikan oleh BPDB Kabupaten Lebak.
"Kita berharap kewaspadaan itu dapat mengurangi risiko kebencanaan dan tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material besar," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lebak, Agust Riza Faisal dikutip dari ANTARA, Rabu (10/7/2024).
Imbauan kewaspadaan potensi banjir dan longsor ini disampaikan ke aparatur kecamatan, desa, dan kelurahan menyusul potensi cuaca ekstrem hingga Kamis (11/7/2024) besok.
Cuaca ekstrem itu ditandai dengan hujan lebat disertai angin kencang dan petir/kilat yang berpeluang terjadi pada sore hingga malam hari.
Pihaknya meminta masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan sehingga tidak menimbulkan korban jika terjadi bencana.
"Kami berharap warga dapat mematuhi untuk meningkatkan kewaspadaan bencana alam itu sehubungan musim peralihan pancaroba," katanya.
Ia menjelaskan BPBD Lebak saat ini mengusulkan kepada Penjabat Bupati Lebak Iwan Kurniawan agar mengeluarkan kebijakan tanggap darurat terkait dengan kondisi kemarau basah.
Dalam kondisi kemarau basah, katanya, berpotensi menimbulkan berbagai bencana alam, seperti banjir, longsor, tanah bergerak, gelombang tinggi, dan angin puting beliung.
Berdasarkan informasi BMKG, kemarau basah berpeluang terjadi pada pertengahan Juli hingga Agustus 2024.
Baca Juga: 'Eksploitasi Alam Gila-gilaan' Diduga Jadi Penyebab Banjir Puloampel Serang
"Dengan adanya tanggap darurat itu dipastikan seluruh petugas kebencanaan dan relawan siap siaga menghadapi cuaca buruk, termasuk persediaan logistik," katanya.
Seorang warga Rangkasbitung, Hasan (55), mengaku bersama warga setempat waspada bencana alam, berupa banjir yang biasa menggenangi rumah karena drainase tidak berfungsi secara optimal, menyusul curah hujan tinggi di daerah itu.
Beberapa hari terakhir ini, katanya, rumahnya tergenang banjir setinggi 80 sentimeter sehingga ia terpaksa mengungsi ke rumah kerabat.
"Kami sekarang tetap siaga dan mengamankan perabotan rumah tangga ke tempat yang lebih aman, karena khawatir diterjang hujan lebat disertai angin kencang dan petir," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
'Eksploitasi Alam Gila-gilaan' Diduga Jadi Penyebab Banjir Puloampel Serang
-
Rumah Warga, Puskesmas Hingga Jalan di Puloampel Serang Terendam Banjir
-
Tiga RW di Tangerang Terendam Banjir Buntut Kali Angke Meluap
-
673 KK Terdampak Banjir di Tangerang Selatan, Tanah Longsor Terjadi di Keranggan
-
Cegah Banjir Musim Hujan, BPBD Kota Serang Ingatkan Warga Tak Buang Sampah Sembarangan ke Sungai
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Ulama Lebak Desak Andra Soni Tutup Tambang Galian C: Sudah Banyak Korban Jiwa
-
9 Tahun di Cilegon Tewas Ditusuk, Polisi Periksa 8 Saksi dan Sisir CCTV
-
Serang Dikepung Bencana Malam Ini: Banjir Rendam Cinangka, Longsor Putus Jalan di Bojonegara
-
4 Spot Wisata Alam Hidden Gem di Tangsel untuk Libur Akhir Tahun
-
Warga Ciledug dan Sekitarnya Harap Waspada! 3 Kecamatan Ini Masuk Zona Merah Banjir